Hong Kong - Hong Kong tak lepas dari bahaya banjir tiap tahunnya. Pemerintah Hong Kong menggelontorkan puluhan triliun rupiah untuk membangun sistem anti-banjir.
Rupa Sistem Anti-Banjir di Hong Kong

Inilah jaringan terowongan drainase anti banjir di Hong Kong. Pembangunannya senilai USD 3,8 miliar atau Rp 55,3 triliun.
Diberitakan CNN, sistem anti banjir Hong Kong ini begitu rumit yang bisa melindungi kota Hong Kong dari bencana banjir akibat topan musiman.
Drainase atau terowongan air ini memiliki ketinggian setara dua bus tingkat. Drainase ini yang menyelamatkan kota Hong Kong beberapa dekade lalu dari terjangan banjir yang secara rutin menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan.
Topan paling mematikan melanda kota itu pada September 1906, menewaskan sekitar 15.000 orang, menurut Observatorium Hong Kong. Jumlah korban sekitar 5% dari populasi kota Hong Kong yang saat itu berjumlah 320.000.
Pada 1960-an dan 70-an, topan tropis di Hong Kong menelan ratusan korban jiwa. Ribuan orang juga kehilangan rumah karena banjir, dan kota itu harus menghabiskan jutaan dolar untuk perbaikan setiap tahunnya.
Sejak 1995, pemerintah telah menghabiskan sekitar USD 3,8 miliar untuk berbagai proyek. Itu sudah termasuk membangun 2.400 kilometer saluran drainase, 360 kilometer saluran sungai, empat terowongan bawah tanah yang membentang 21 kilometer, dan empat tangki penyimpanan air hujan. 11 tank lainnya sedang dibangun.
Ada sekitar 34 lubang sebagai jalan masuk air lalu dialihkan ke terowongan dan kemudian dialirkan ke laut. Sistem anti banjir Hong Kong ini digali menggunakan dua mesin bor selama lima tahun, dimulai pada 2007. Terowongan sepanjang 10,5 kilometer Β jadi pemecah masalah mendasar namun mendesak yang dihadapi salah satu kota terbasah di Asia, hujan.
Salah satu tangki penyimpanan air terbesar di Hong Kong terletak di bawah salah satu landmark paling terkenal, Happy Valley Racecourse. Sebelum pandemi Corona, puluhan ribu penjudi bertaruh pada pacuan kuda di sana.
Jadi Hong Kong dilindungi oleh tanggul dan kawasan penyimpan air. Solusi mengembalikan air hujan ke laut telah mengurnagi jumlah blackspot banjir dari 126 pada tahun 1995 menjadi hanya lima pada saat ini.
Sistem anti banjir bernama Hong Kong West Drainage Tunnel ini dibangun membentang melalui perbukitan di belakang kota. Keberadaannya terselip kurang dari 12 meter di bawah permukaan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!