Yogyakarta - Wabah virus Corona membuat Desa Wisata Bobung, Gunungkidul Yogyakarta mati suri. Topeng-topeng yang menjadi suguhan utama tak memiliki pembeli.
Foto Travel
Miris! Topeng Desa Bobung Cuma Laku Rp 120 Ribu dalam 6 Bulan

Usaha kerajinan batik kayu di Bobung macet karena wabah virus Corona. Sepanjang Februari hingga Agustus, pemilik usaha topeng Sujiman cuma bisa mendapatkan pemasukan Rp 120 ribu dari penjualan topeng.
Sujiman yang membuka usaha topeng kayu di Desa Bobung, Gunungkidul,Yogyakarta sejak 1973 itu, merumahkan seluruh perajinnya. (Kristina/detikTravel)
Di masa jaya, sebelum tahun 2015, omzet topeng milik Sujiman itu bsia mencapai Rp 300 juta per bulan.
Sujiman, perajin topeng Desa Wisata Bobung menyebut pengrajin di sanggar miliknya beralih profesi menjadi petani atau kerja serbautan. Dia juga mulai menjajal beternak.
Gerbang desa wisata Bobung di Gunungkidul, Yogyakarta. Topeng hasil pengrajin Desa Bobung itu dijual dengan kisaran harga Rp 35.000-Rp 85.000 untuk barang setengah jadi. Sementara itu, topeng yang telah dibatik dan diberikan warna rata-rata seharga Rp 120.000 tergantung jenis topengnya.
Bobung resmi menjadi desa wisata sejak 2011 silam. Desa Wisata yang berlokasikan di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum