Kudus - Tahun ini, tradisi Rebo Wekasan ditiadakan akibat pandemi virus Corona. Air Salamun pun dibagikan ke rumah masing-masing warga Kudus.
Foto Travel
Foto: Pandemi Corona, Air Salamun Dibagikan ke Rumah Warga Kudus
Sejumlah pemuda setempat sibuk mewadahi air salamun di kompleks Masjid Jami Wali Al-Ma'mur Desa Jepang.Β Air salamun berasal dari sumur peninggalan Sunan Kudus yang berada di komplek Masjid Wali.

Setiap tahun warga Desa Jepang Kecamatan Mejobo, Kudus menggelar tradisi Rebo Wekasan. Kirab air salamun pada tradisi Rebo Wekasan tahun ini ditiadakan karena pandemi virus Corona.
Sebelum dibungkus, air tersebut didoakan oleh tokoh masyarakat setempat. Setelah itu dibungkus setiap kantong plastik berukuran 2 liter.
Air salamun yang sudah dibungkus dalam plastik kemudian dimuat dalam kendaraan terbuka. Setelah itu diantarkan ke masing-masing koordinasi RT dan RW di Desa Jepang.
Air salamun ini diyakini ada kasiatnya sendiri. Dengan air salamun itu dipercaya akan menolak bala. Tahun ini dibagikan sebanyak 4.000 bungkus. Tahun lalu sebelum pandemi ada 10 ribu bungkus.
Setiap tahun tradisi Rebo Wekasan digelar secara meriah. Mulai sepekan sebelum hari pelaksanakan digelar dengan berbagai macam acara.
Rebo Wekasan bukan tradisi hanya di Desa Jepang. Melainkan dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia. Namun di Desa Jepang berbeda dengan yang lain, karena air salamun yang dibagikan berasal dari sumur peninggalan Sunan Kudus.
Tradisi Rebo Wekasan di Desa Jepang pun ada sejarahnya. Yakni dikembangkan oleh Syaid Doro Ali Al- Idrus. Beliau adalah tokoh yang melestarikan tradisi ini di Masjid Wali semenjak peninggal Sunan Kudus dan Arya Penangsang.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!