PHOTOS
Sudah Masyhur, Kampung-kampung di Raja Ampat Ini Juga Cinta Lingkungan
Jakarta - Lihatlah kampung-kampung cantik di Raja Ampat ini. Sudah masyhur, kampung-kampung ini juga disiplin dalam mencintai lingkungan lewat adat sasi.

Masyarakat kampung di pulau-pulau Raja Ampat, Papua Barat dengan patuh menjaga sasi. Inilah bentuk kearifan lokal yang telah berlangsung turun-temurun yang bertujuan menjaga alam. Ini di Waisai.

Sasi merupakan aturan adat yang disepakati bersama masyarakat Kepulauan Raja Ampat, sehingga tidak ada orang yang berani melanggarnya.

Sasi beragam jenisnya, salah satunya yaitu nelayan hanya boleh melaut setiap 6-12 bulan sekali. Ini kampung Lopintol.

Ada sasi yang mengatur di mana selama sekitar 1-2 minggu, warga dapat mengambil hasil laut sebanyak mungkin yang mereka perlukan. Setelahnya, mereka tidak boleh melaut lagi.

Bila ingin mengambil hasil laut di luar batasan waktu tersebut, mereka harus pergi dari perairan Raja Ampat. Sasi kadang diberlakukan juga pada jenis biota laut tertentu, misalnya teripang.

Hal ini untuk memberi kesempatan pada biota laut yang disasi agar berkembang biak dan tumbuh sebesar ukuran yang laku di pasaran. Saat sasi dibuka, maka akan dilakukan pemanenan secara selektif.

Tak hanya di laut, sasi juga berlaku untuk tanaman. Masyarakat tidak boleh sembarangan mengambil buah, sekalipun yang terjatuh dari pohon.

Sebagai contoh, bentuk sasi lainnya yaitu dapat dilihat pada nelayan Kampung Lopintol, Distrik Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat. Nelayan Lopintol dikenal sebagai pencari ikan kembung atau dalam bahasa setempat dikenal dengan ikan lema.