Lombok Tengah - Lombok punya tradisi menenun bagi wanita sejak berumur kurang dari 10 tahun. Inilah cerita penenun dari Desa Sukarara yang melegenda.
Potret Tenun Desa Sukarara yang Melegenda nan Istimewa
"Rata-rata bikin tenunan ini dari tiga minggu sampai lima bulan. Harga Rp 300 ribu sampai jutaan," kata Rina, tukang tenun dari Desa Sukarara, Lombok Tengah, NTB.
"Semakin rumit motif tenun maka semakin banyak bilah kayu pemisah benang dan semakin berat alatnya," kata Rina.
"Keistimewaan kain tenun Desa Sukarara motifnya ada di kepala. Nggak meniru dari tenunan lain atau njiplak atau pakai motif gambar di kertas. Orisinil," imbuh dia.
Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga Uno ikut menjajal menenun. Melihat kesulitan yang ada, ia meminta agar turis yang membeli tak terlalu menawar hasil tenunan.
Desa Sukarara memiliki ribuan penenun. Jika tiap rumah punya empat orang anggota perempuan maka di sana akan ada empat alat tenun. Konon, jika wanita belum bisa menenun maka ia belum bisa menikah dan itu dianggap sebagai syarat utama.
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar