Karanganyar - Museum De Tjolomadoe di Karanganyar, Jawa Tengah menyimpan kenangan kejayaan pabrik gula zaman Hindia Belanda. Ini potretnya setelah sempat tutup 18 tahun.
Tengok Pabrik Gula Kejayaan Indonesia Zaman Dulu, Sempat Tutup 18 Tahun

1830, tanam paksa (cultuurstelsel) berlaku di Hindia Belanda, tebu merupakan salah satu komoditas utama. (Aisyah Kamaliah/detikcom)
PG Colomadu dibangun di Desa Malangwijan, Karanganyar di atas tanah seluas 6,4 Ha. ( Aisyah Kamaliah/detikcom)
Mangkunegara IV tidak memperpanjang kontrak persewaan tanah dengan pengusaha swasta Barat dan merancangnya jadi lahan pabrik. ( Aisyah Kamaliah/detikcom)
Ini adalah mesin yang digunakan untuk menggerakkan rol gilingan. (Aisyah Kamaliah/detikcom)
Di dalamnya ada miniatur gambaran keadaan pabrik di zaman dulu. (Aisyah Kamaliah/detikcom)
Pada 1863, hasil gilingan tebu pertama sangat melimpah menghasilkan 3.700 kuintal gula. Pabrik terakhir beroperasi pada 1998 dan direvitalisasi oleΒ konsorsium BUMN menjadi prasaranΒ publik.(Aisyah Kamaliah/detikcom)
Pendapatan dari penjualan gula mampu menutup seluruh pengeluaran Kerajaan ( Aisyah Kamaliah/detikcom)
Produksi gula dari pabrik Colomadu adalah bukti Indonesia memiliki keyaanΒ alam yang melimpah. (Aisyah Kamaliah/detikcom)
Di museum ini, pengujung bisa melihat catatan perusahaan. (Aisyah Kamaliah/detikcom)
Coba lihat mesin pemasak ini, ukurannya besar banget kan! (Aisyah Kamaliah/detikcom)
Kalau ke Solo ayo mampir, tiket masuknya Rp 35 ribu. Di dalamnya tak hanya ada museum tapi juga galeri seni dan juga kafe. (Aisyah Kamaliah/detikcom)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol