Gresik - Dulu destinasi wisata ini adalah tambang kapur, tapi sekarang sudah disulap jadi danau wisata yang cantik jelita. Omzetnya pun miliaran rupiah. Tebak di mana?
Foto: Dulu Tambang Kapur, Kini Destinasi Cantik Beromzet Miliaran

Kabupaten Gresik punya wisata alam alam baru yang menawarkan panorama indah. Dulunya bekas tambang kapur, tapi sekarang sudah disulap jadi cantik jelita. Inilah wisata Selo Tirto Giri (Setigi). (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Selo Tirto Giri (Setigi) di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik. Para wisatawan bisa menikmati tebing kapur sisa galian tambang. Kita juga akan melihat berbagai patung yang dibuat oleh pengelola, mulai patung Gupala, Dwarapala, hingga Candi Topeng Nusantara. (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Wisata alam Selo Giri Tirto (Setigi) buka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Tiket masuknya hanya RP 15 ribu. Untuk menuju lokasi wisata itu, dari Kota Gresik berjarak sekitar 36 kilometer. (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Sosok visioner di balik berkembangnya Wisata alam Selo Tirto Giri (Setigi) adalah Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim. Bekas tambang kapur itu dia bersihkan dari sampah, kemudian dibuatlah danau buatan, jembatan dan aneka destinasi lainnya. (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Hasilnya, selama satu tahun (dipotong libur 3 bulan), Selo Tirto Giri berhasil meraup omset Rp 5,2 miliar. Tenaga kerja asli dari Desa Sekapuk, lebih dari 60 karyawan juga bisa dipekerjakan. Selain itu, setiap RT juga dilibatkan didalam wisata yang dikelola BUMDes itu. (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Selain ada danau buatan dan jembatan yang dibangun megah dan dilengkapi dengan wahana air, ada juga museum yang dilengkapi biorama para pekerja tambang, serta rumah-rumah adat dan yang lainnya. (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Tidak ada yang menyangka Setigi akan jadi seperti sekarang. Padahal lahan seluas 5 hektar yang sudah tidak ada aktivitas pertambangan pada tahun 2003 silam, dulunya dipakai warga sebagai tempat pembuangan sampah. (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Sebelum pandemi, Setigi bisa dikunjungi hingga 5.000 orang. Setelah pandemi, menurun menjadi 1.000 pengunjung. Selama pandemi COVID-19, wisata tersebut juga menerapkan protokol kesehatan, mulai thermal gun, handsanitaizer, tempat cuci tangan juga disediakan. (Deny Prastyo Utomo/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol