UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Foto Travel

UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca

Dok.Detikcom - detikTravel
Sabtu, 07 Agu 2021 10:10 WIB

Jakarta - UNESCO meminta pembangunan yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo untuk disetop. Ada beberapa alasan mendesak terkait rekomendasi ini.

Desain Pulau Rinca.

UNESCO melalui World Heritage Center (WHC) meminta agar proyek pembangunan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo disetop. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Wiratno bersikukuh proyek bakal jalan terus.dok HAP/Instagram

Desain Pulau Rinca.

UNESCO menyampaikan tuntutan itu dalam sidang ke-44 WHC yang dilaksanakan secara virtual pada akhir Juli 2021. Mereka menyebut pembangunan di Pulau Rinca bakal menjadi ancaman bagi nilai universal luar biasa (OUV) di TN Komodo. dok HAP/Instagram

TO GO WITH Indonesia-animals-environment-tourism FEATURE by Jerome Rivet
A photo taken on December 3, 2010 shows Komodo dragons on Rinca island part of the protected area of Komodo National Park. They don't breathe fire but Komodo dragons -- the largest lizards in the world -- can kill a buffalo or any one of the intrepid tourists who flock to their deserted island habitats. Three metres (10 feet) long and weighing up to 70 kilograms (150 pounds), Komodo dragons are lethargic, lumbering creatures but they have a fearsome reputation for devouring anything they can, including their own. AFP PHOTO / ROMEO GACAD (Photo by Romeo GACAD / AFP)

Taman Nasional Komodo merupakan habitat satwa Komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan kadal terbesar di dunia dan endemik di Indonesia. Keberadaan satwa Komodo di kawasan tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke Taman Nasional Komodo.AFP/ROMEO GACAD

Desain Pulau Rinca.

TN Komodo memang merupakan habitat komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan kadal terbesar di dunia dan satwa endemik di Indonesia. Komodo merupakan daya tarik utama kawasan wisata di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. dok HAP/Instagram

Suasana permukiman Suku Komodo di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. (Dikhy Sasra/detikcom)

Suasana permukiman Suku Komodo di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.Wilayah daratan Taman Nasional Komodo memiliki vegetasi berupa padang rumput dan hutan savana (70 %), hutan gugur terbuka (25%) dan sisanya adalah hutan kuasi awan dan hutan mangrove. Sedangkan wilayah perairannya memiliki ekosistem terumbu karang dan padang lamun yang merupakan rumah bagi berbagai jenis biota laut dan tempat pemijahan ikan. Dikhy Sasra/detikcom

Foto Drone Pulau Rinca

Wilayah daratan Taman Nasional Komodo memiliki vegetasi berupa padang rumput dan hutan savana (70 %), hutan gugur terbuka (25%) dan sisanya adalah hutan kuasi awan dan hutan mangrove.Muhammad Zaky Fauzi Azhar/detikcom

Melihat kesibukan salah satu nasabah BRI yang cukup berhasil di Pulau Rinca. Selain memproduksi ikan kering ia juga merangkap sebagai pemandu wisata.

Kekhawatiran UNESCO tentang pembangunan di Pulau Rinca mengancam OUV tidak terbukti. Dia mengklaim pembangunan di Resor Loh Buaya, Pulau Rinca tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap OUV TN Komodo yang masuk Situs Warisan Dunia UNESCO itu. Dikhy Sasra/detikcom

Pulau Rinca Taman Nasional Komodo tengah ditutup untuk pembangunan sarana dan prasarana wisata. Begini rumah Komodo sebelum pembangunan dimulai.

Konvensi Komite Warisan Dunia UNESCO mengeluarkan rekomendasi yang berisi permintaan untuk menghentikan sementara proyek infrastruktur di Taman Nasional Komodo. Dadan Kuswaharja/detikcom

Pembangunan Pulau Rinca

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat angkat bicara. Dikutip detikTravel dari Antara, Rabu (4/8/2021), orang nomor satu di NTT itu berujar kalau semua yang dilakukan pemerintah adalah untuk wisatawan.Florianus Nandi/Istimewa

A group of Komodo dragons are fed in the Surabaya zoo in Surabaya, East Java on March 5, 2019. - Komodo dragons are carnivorous lizards, which feed on water buffalos, deer and wild boars, and can grow up to three metres in length and weigh more than 150 kilogrammes. (Photo by Juni Kriswanto / AFP)

"Pengunjung yang datang harus dijamin keselamatan dan kenyamanan, maka infrastruktur harus mendukung hal tersebut," ujarnya saat ditemui di Kupang, Selasa (3/8). AFP/JUNI KRISWANTO

UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
UNESCO Larang RI Lanjutkan Proyek Pulau Rinca
Hide Ads