Tercemar Banget! Pas Festival Mandi, Pas Sungainya Berbusa dan Bau

Indian Hindu devotees perform rituals in Yamuna river, covered by chemical foam caused due to industrial and domestic pollution, during Chhath Puja festival in New Delhi, India, Wednesday, Nov. 10, 2021. A vast stretch of one of India's most sacred rivers, the Yamuna, is covered with toxic foam, caused partly by high pollutants discharged from industries ringing the capital New Delhi. Still, hundreds of Hindu devotees Wednesday stood knee-deep in its frothy, toxic waters, sometimes even immersing themselves in the river for a holy dip, to mark the festival of Chhath Puja. (AP Photo/Altaf Qadri)

Chhath Puja, sebuah festival yang didedikasikan untuk dewa matahari Dewa Surya, dihelat tengah pekan ini, Rabu (10/11/2021). (AP/Altaf Qadri)

Festival Dewa Surya itu dilakukan dengan mandi-mandi di Sungai Gangga dan anak-anak sungainya. (AP/Altaf Qadri)

Salah satunya di Sungai Yamuna, New Delhi. (AP/Altaf Qadri)

Tetapi, tampaknya Sungai Yamuna tidak layak untuk mandi. Air sungainya sangat tercemar. (AP/Altaf Qadri)

Penampakan air sungai berbusa, aromanya khas amonia, pesing. (AP/Altaf Qadri)

Busa yang menyengat mengandung amonia dan fosfat tingkat tinggi, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kulit. (AP/Altaf Qadri)

Hindu devotees perform rituals at sunset on the banks of the River Sabarmati during Chhath Puja festival in Ahmedabad, India, Wednesday, Nov. 10, 2021. During Chhath, an ancient Hindu festival, rituals are performed to thank the Sun god for sustaining life on earth. (AP Photo/Ajit Solanki)

Tetapi, pemeluk agama Hindu tetap masuk ke badan sungai. Gunjan Devi, salah satu peserta festival, mengatakan tidak punya pilihan selain mandi di air yang tercemar. "Airnya sangat kotor tetapi kami tidak punya banyak pilihan," kata dia. (AP/Ajit Solanki)

Menurut Press Trust of India, 15 perahu telah dikerahkan oleh pemerintah untuk menghilangkan busa, tetapi para ahli khawatir itu telah menyebabkan kerusakan yang signifikan. (AP/Ajit Solanki)

South Asia Network on Dams, Rivers and People (SANDRP) menyebut Sungai Gangga sudah mati secara ekologi. Itu ditandai dengan tidak adanya ikan atau burung air tawar sejak beberapa tahun terakhir. (AP/Ajit Solanki)

Selama beberapa dekade, bagian dari Yamuna telah diganggu oleh pembuangan bahan kimia beracun dan limbah yang tidak diolah. Di beberapa bagian, sungai tampak gelap dan berlumpur, sementara sampah plastik berjejer di tepiannya.(AP/Ajit Solanki)

SANDRP menyebut sungai yang tercemar berdampak pada penduduk yang tinggal di beberapa kota di hilir, termasuk Faridabad, Noida dan Agra. (AP/Ajit Solanki)

Sungai ini paling tercemar di daerah sekitar Delhi, karena populasi kota yang padat dan tingkat limbah yang tinggi. Hanya 2% dari panjang sungai yang mengalir melalui ibu kota, tetapi Delhi menyumbang sekitar 76% dari total beban pencemaran sungai. (AP/Ajit Solanki)