Jakarta - Korea Utara memang menyimpan begitu banyak hal unik dan penuh misteri. Ini salah satunya, bekas hotel mewah dan posisinya terapung lalu kini nihil tamu.
Foto Isi Hotel Terapung Korea Utara dan Penyebab Nihil Tamu

Dulunya merupakan resor bintang lima eksklusif yang mengapung di atas gugusan terumbu karang Great Barrier Reef, Australia. Namanya Four Seasons Barrier Reef Resort.
Four Seasons Barrier Reef ResortΒ itu kini berada di pelabuhan Korea Utara, 20 menit berkendara dari Zona Demiliterisasi, area terlarang yang memisahkan dua Korea.
Hotel terapung ini merupakan gagasan dari Doug Tarca, seorang penyelam dan pengusaha profesional kelahiran Italia yang tinggal di Townsville, di pantai timur laut Queensland, Australia.
Hotel ini menelan biaya sekitar U$45 juta -- sekitar US$100 juta pada kurs saat ini -- dan diangkut dengan kapal angkat berat ke John Brewer Reef, lokasi yang dipilihnya di dalam Taman Laut Great Barrier Reef.
Tidak ada limbah yang dipompa ke laut, air disirkulasikan kembali dan sampah apa pun dibawa ke lokasi di daratan, agak membatasi dampak lingkungan dari struktur tersebut.
Dinamakan Four Seasons Barrier Reef Resort, secara resmi dibuka untuk bisnis pada 9 Maret 1988.Β Pada tahun 1989 hotel terapung memulai perjalanan keduanya, kali ini 3.400 mil ke utara.Β Alih-alih dibongkar, ia menemukan kehidupan baru yang tidak diperkirakan sebelumnya: ia dibeli oleh Korea Utara untuk menarik wisatawan ke Gunung Kumgang, daerah yang indah di dekat perbatasan dengan Korea Selatan.
Pada tahun 2008, seorang tentara Korea Utara menembak dan membunuh seorang wanita Korea Selatan berusia 53 tahun yang telah berkeliaran di luar batas kawasan wisata Gunung Kumgang dan masuk ke zona militer.
Akibatnya, Hyundai Asan menangguhkan semua tur, dan Hotel Haegumgang ditutup bersama dengan yang lainnya.Tidak jelas apakah hotel ini telah beroperasi sejak saat itu, tetapi tentu saja tidak untuk turis dari Korea Selatan.Β Di Google Maps, hotel terapung itu terlihat tertambat di dermaga di kawasan Gunung Kumgang, berkarat.
Pada 2019, pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengunjungi kawasan wisata Gunung Kumgang dan mengkritik banyak fasilitas, termasuk Hotel Haegumgang, karena kumuh.Β Dia memerintahkan pembongkaran banyak dari mereka sebagai bagian dari rencana untuk mendesain ulang daerah tersebut dengan gaya yang lebih sesuai dengan budaya Korea Utara.
Berganti nama menjadi Saigon Hotel -- tetapi lebih dikenal sebagai "The Floater" -- hotel ini tetap tertambat di Sungai Saigon selama hampir satu dekade.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!