Sragen - Pemkab Sragen berupaya mengikis stigma ritual seks di wisata Gunung Kemukus. Dana Rp 48 miliar digelontorkan demi menata wisata ini menjadi The New Kemukus.
Foto Travel
New Kemukus, Upaya Pamungkas Pangkas Stigma Ritual Seks Bebas

Obyek wisata Makam Pangeran Samudro di kawasan wisata Gunung Kemukus selama ini memang lekat dengan stigma ritual seks bebas. Terakhir, obyek wisata ini membuat gempar usai dimuat oleh salah satu situs berita luar negeri dengan sebutan Sex Mountain pada 2014 lalu.Β Β
Penanggungjawab Obyek Wisata Gunung Kemukus, Marcelo Suparno menjelaskan, stigma ritual seks bebas tersebut terjadi akibat adanya pembelokan mitos oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Mitos yang selama ini disalahartikan yakni, adanya keyakinan bahwa apabila ingin permohonannya terkabul, maka orang yang datang ke Makam Pangeran Samudro harus melakukan ritual berhubungan intim.Β Β
Bukan sekadar berhungan intim, mitos tersebut menyebutkan hubungan ini harus dilakukan dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya. Agar permintaannya terwujud, ritual ini harus dilakukan selama 7 kali berturut-turut setiap 7 lapan (35 hari).
Betapa tidak, lanjutnya, dengan adanya mitos tersebut, prostitusi mulai tumbuh di kawasan wisata Gunung Kemukus. Bahkan beberapa waktu terahir mulai tumbuh warung-warung yang menjajakan jasa karaoke sebagai kedok.
Upaya untuk menghilangkan stigma ritual seks di kawasan Kemukus, mendapatan sambutan positif dari pemerintah pusat. Melalui Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR, menggelontorkan dana hingga Rp 48 miliar untuk penataan kawasan wisata Gunung Kemukus.
Penataan kembali kawasan wisata Gunung Kemukus ini sudah dimulai sejak Oktober 2020 lalu. Targetnya, proses revitalisasi ini selesai 5 Desember mendatang.
Dengan adanya penataan ini, lanjutnya, wajah Kemukus pun berubah total. Suparno menyebut setidaknya ada 8 bangunan baru yang kini menghiasi New Kemukus.
Masuk ke lokasi wisata, lanjut Suparno, kini ada plasa penerima tamu disertai gedung kantor dan ticketing baru. Di plasa ini, terdapat relief yang mengisahkan perjalanan Pangeran Samudro dari runtuhnya Majapahit hingga akhir kisahnya di Gunung Kemukus.
Suparno melanjutkan, kawasan Sendang Ontrowulan dipugar dengan ditambah beberapa bangunan seperti pendopo, ruang doa, ruang ganti, toilet dan gazebo. Sementara di tangga menuju makam dibangun pendopo terbuka, serta museum.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!