Lombok - Tenun menjadi budaya Suku Sasak yang sudah mendunia. Dari sekian banyak motif, ada satu yang sangat spesial. Dia bermotif Subahnale. Seperti apa sih bentuknya?
Foto Travel
Ini Dia Tenun Sasak Motif Subahnale yang Bernilai Tinggi

Dari sekian banyak motif ada satu yang paling spesial, namanya Subahnale. Sekilas terdengar mirip subhanallah. Ya, nama tenun subahnale memang diambil dari kata subhanallah.
Motif Subahnale ini adalah motif yang hanya ada di Desa Sukarara, tak ada di desa lain. Nama subahnale diberikan bukan cuma karena keindahan motifnya. Tetapi, juga tata cara pembuatannya.
Motif Tenun khas Lombok Sasak yang bernama Subahnale ini sangat bernilai tinggi dan memiliki arti yang luas. Ada persyaratan khusus untuk membuat motif subahnale dan tak bisa sembarang orang membuatnya.
Persyaratan pertama adalah hanya wanita yang sudah menopause yang boleh menenun motif ini. Artinya, wanita tersebut sudah sepenuhnya bersih.
Kemudian, wanita tersebut haruslah menenun sambil berdzikir. Lantunan dzikir terus mengalun dari bibirnya. Dan pada saat menyebut subhanallah itulah, sang wanita pasti akan mengantuk. Saat mengantuk inilah, sesuatu yang ghoib terjadi. Di tengah tidurnya, tangan wanita itu akan terus menenun.
Sewaktu bangun, wanita itu akan sadar bahwa tangannya tak berhenti menenun. Inilah mengapa motifnya diberi nama Subahnale, dari kata subhanallah.
detikcom bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika menyambangi Desa Sukarara di Lombok Tengah. Desa inilah menjadi salah satu desa adat yang memiliki tempat khusus untuk menjual kain tenun, Patuh Coorperative.
Masyarakat percaya bahwa tenun dengan motif ini memilih pembelinya. Sang penenun kain tenun motif Subahnale akan melihat hati orang yang akan membelinya.
Konon, jika sang penenun meninggal sebelum kainnya terjual, maka kain tersebut akan sulit laku. Katanya khodam penenunnya masih di situ, masih menenun. Itu kenapa tenun itu sangatlah sakral.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol