Kolombia - Pulau Gorgona pernah disebut-sebut sebagai Alcatraz-nya Kolombia. Di sanalah para tahanan politik dan penjahat berbahaya menjalani hukuman, bahkan sampai mati.
Foto Travel
Pulau Gorgona, Alcatraz-nya Kolombia Tempat Pembuangan Politisi Korup

Seorang kandidat Presiden Kolombia membangkitkan kenangan lama kepada Pulau Gorgona. Dia mengusulkan untuk mengirim politisi korup ke pulau yang disebut-sebut sebagai Alcatraz-nya Kolombia itu. Tidak ada yang menganggap serius ancaman itu, tetapi wacana itu membetot perhatian traveler soal Pulau Gorgona. Pulau kecil yang menjadi bagian sejarah Kolombia.
Pulau seluas 26 kilometer persegi, yang terletak 55 kilometer di lepas pantai Pasifik Kolombia, itu adalah tempat yang tragis hingga 1984. Di sanalah para tahanan politik dan penjahat berbahaya menjalani hukuman, terkadang sampai mati. Konon, para tahanan bukan cuma menghadapi ancaman beberapa spesies ular berbisa. Tetapi, nasib mereka juga ditentukan oleh penjaga pulau yang brutal atau sesama narapidana yang kejam.
Direktur terakhir penjara, Miguel Dario Lopez, yang diangkat pada tahun 1981, menyebut penjara itu menjadi tempat para pencuri, dan koruptor. Dia bilang hukuman buat napi sangat beragam, mulai dari hukuman kaleng, yakni hukuman pendam sampai leher, hingga kelaparan.Β
Saat ini, tembok-tembok penjara tinggal reruntuhan. Di Pulau Gorgona mulai dibuat ekowisata dan dikembangkan scuba-diving. Wisata jelajah alam untuk mengetahui keanekaragaman hayati juga mulai dikembangkan.
Pulau itu ditemukan pada tahun 1526 oleh conquistador (tentara) Spanyol. Saat menemukan pulau itu, dia kehilangan 87 orang karena gigitan ular berbisa.
Pulau itu pernah menjadi surga bajak laut sebelum jatuh ke tangan swasta. Kolombia baru memanfaatkan pulau itu pada 1960-an untuk membangun penjara.
Satu-satunya cara untuk mencapai Pulau Gorgona adalah naik perahu selama dua jam dari kota pesisir Guapi, yang tersembunyi di antara hutan bakau. Pulau Gorgona memiliki gunung berapi dan hutan yang lembab, dengan hujan yang rutin turun setiap hari. Perairan di sekitar pulau itu dipenuhi lumba-lumba dan paus.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!