Deception Island - Deception Island alias Pulau Tipu-tipu. Sesuai namanya, pulau itu memiliki penampilan yang menipu. Pemandangannya cantik, tapi ternyata enggak bisa ditinggali.
Foto: Pulau yang Cantik, tapi Menipu

Pulau Deception berada di Semenanjung Antartika. Pulau ini sempat dihuni oleh nelayan dan ilmuwan. Β (Thinsktock)
Kecantikannya pertama kali ditemukan oleh dua pelaut Inggris bernama William Smith dan Edward Bransfield pada tahun 1820. Mereka terbuai dengan pemandangan pulau dan berniat untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal.(Thinsktock)
Danau kaldera Pulau Deception terbentuk akibat letusan dashat sekitar 10.000 tahun yang lalu. Danau ini menjadi satu-satunya di dunia denganΒ kapal dapat berlayar langsung ke pusat kaldera yang terendam.Β (Thinsktock)
Dulu perburuan paus jadi bisnis yang paling menguntungkan. Pada tahun 1912, Norwegia membangun satu-satunya stasiun perburuan paus komersia berbasis darat Antartika di sana. Namun, stasiun itu hanya beroperasi hingga tahun 1931.Β Β (Thinsktock)
Inggris pun membangun pangkalan (Stasiun B) pada tahun 1944. Lokasinya persis di stasiun perburuan paus yang ditinggalkan.Β Β (Thinsktock)
Letusan gunung api terburuk terjadi pada tahun 1967. Ledakan ini mengubur basis penelitian Aguirre Cerda Chili. Sejak saat itu, pulau ini ditinggalkan dan disebut pulau PHP alias pemberi harapan palsu.Β (Thinsktock)
Wajahnya cantik, tapi ternyata adalah salah satu gunung berapi aktif di dunia hingga kini. Β (Thinsktock)
Penguin menjadi satwa yang dilindungi, tak boleh ada perburuan. Pulau ini juga dibuka untuk pariwisata. Ada banyak paket tur untuk kapal pesiar dan penjelajahan untuk menikmati Pulau PHP ini. (Thinsktock)
Kini Decepticon Island berada di bawah perjanjian Traktat Antartika. Perjanjian ini ditandatangani oleh 46 negara dan hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan. Β (Thinsktock)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!