Sulawesi Tenggara - Layang-layang Kaghati Kolope merupakan layangan purba yang diklaim sudah ada sejak 4.000 tahun silam. Layangan ini kembali terbang di festival Kaghati Kolope.
Foto Travel
Layangan Tertua di Dunia Ini Kembali 'Mengudara' di Pulau Muna, Sultra

Layang-layang Kaghati Kolope siap diterbangkan di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/7/2022). Β
Layang-layang Kaghati Kolope merupakan layangan purba yang diklaim sudah ada sejak awal hadirnya manusia di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Menurut Plt. Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Muna, Darwin mengungkapkan berdasarkan hasil penelitian Kaghati Kolope dipercaya sudah ada sejak 4.000 tahun silam.
Hal itu dibuktikan dengan adanya situs pra sejarah lukisan layang-layang di Goa Sugi Patani, Liangkabori, Muna. Keunikan dari layangan Kaghati Kolope semua bahannya terbuat dari alam yang tumbuh di daratan Pulau Muna.
Kaghati Kolope sendiri berasal dari bahasa Muna, Kaghati artinya layang-layang sedangkan Kolope bermakna daun di hutan. Sehingga Kaghati Kolope memiliki arti layang-layang daun di hutan.
Walaupun dibuat dari bahan alam secara umum, Kaghati Kolope dengan rata-rata berukuran 170 cm itu bisa terbang selama berhari-hari.
Guna melestarikan layangan Kaghati Kolope, pemerintah kabupaten Muna bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar festival Kaghati Kolope.
Festival Kaghati Kolope pertama kali diselenggarakan tahun 2010 dan terakhir tahun 2015. Di tahun 2022 ini, Pemkab Muna akan digelar kembali.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum