Bengkayang - Penginapan ini berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan batas negara antara Indonesia dan Malaysia di pulau Kalimantan. Begini potretnya
Foto Travel
Potret Penginapan Terluar di Jagoi Babang, Perbatasan Indonesia-Malaysia

Hanya ada dua penginapan di Jagoi Babang, salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan batas negara antara Indonesia dan Malaysia di pulau Kalimantan. Penginapan ini berada di jalur hutan menuju sekitar 3 km ke kawasan pembangunan PLBN Jagoi Babang dan titik nol Indonesia-Malaysia.
Jagoi Babang sendiri terletak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dari Pontianak atau pusat Pemerintahan Provinsi, Jagoi Babang bisa ditempuh selama 7-9 jam perjalanan lewat jalur darat. Sementara dari pusat kabupaten, Jagoi Babang dapat ditempuh selama 2-3 jam. Hal tersebut berbalik dengan jarak yang lebih dekat dengan pusat Kota Serikin, negara bagian Serawak, Malaysia yang dapat ditempuh sekitar 40 menit-1,5 jam.
Adapun penginapan yang paling dekat dengan titik nol di Jagoi Babang itu bernama Malim Sungai, tempat menginap tim tapal batas detikcom belum lama ini. Memang aneh ada penginapan yang lumayan jauh dari perkampungan, namun ternyata selalu ada yang menginap di penginapan ini, apalagi sebelum pandemi dan pos lintas batas antar negara belum ditutup.
Bangunan penginapan terdiri dari dua lantai dan berisi 23 kamar. Di sebelah penginapan Malim Sungai, ada satu warung makan dan di sekelilingnya hanya hutan rimbun. Lantai pertama merupakan bangunan yang menjorok ke bawah dengan pilihan kamar yang lebih murah, dari harga Rp 60 ribu hingga Rp 250 ribu. Sementara di lantai atas yang sejajar dengan jalanan aspal di depanya, harga setiap kamarnya ialah Rp 300 ribu per malam. Karena dekat dengan Malaysia, Penginapan Malim Sungai juga menerima pembayaran dengan mata uang Ringgit.
Penginapan ini tidak menyediakan sarapan pagi dan cukup jauh dari minimarket hingga pusat-pusat tempat makanan. Pengunjung juga harus membeli kode voucher WiFi per 10 jam jika ingin mendapatkan internet dari penginapan. Sebab beberapa provider internet telekomunikasi tidak cukup lancar dari penginapan ini.
Untuk jenis kamar yang termahal, memang tidak semegah seperti yang ada di hotel berbintang, tapi lebih dari cukup untuk sebagai tempat singgah. Misalnya ada fasilitas air penghangat, televisi, handuk, hingga balkon untuk bersantai.
Penampakan kamar mandi di salah satu kamar penginapan Malim Sungai. Ajau mengakui penginapan yang didirikannya sejak tahun 2011 awalnya pernah ditertawakan oleh orang di sekitarnya karena didirikan di tengah hutan. Namun, ternyata penginapan ini selalu memiliki pengunjung karena berada di jalur tempat untuk singgah para pelancong. Menurutnya, ia tidak pernah memperumit soal administrasi pengunjung yang akan menginap di penginapannya, apalagi yang sudah langganan. Selama ini penginapannya selalu aman dan tidak pernah mendapatkan masalah.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!