Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak 'Ditelan Bumi'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Foto Travel

Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak 'Ditelan Bumi'

Getty Images - detikTravel
Senin, 10 Okt 2022 21:05 WIB

China - China punya 'desa hantu' yang lagi terkenal. Namanya Desa Houtouwan. Desa yang telah ditinggalkan penduduknya ini kini bak 'ditelan alam'.

Desa Houtouwan terletak di Kepulauan Shengshan di sebelah timur Kota Shanghai. Desa Houtouwan sudah ditempati penduduk sejak tahun 1950-an, yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.

Desa Houtouwan terletak di Kepulauan Shengshan di sebelah timur Kota Shanghai. Desa Houtouwan sudah ditempati penduduk sejak tahun 1950-an, yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan. (Johannes Eisele/AFP/Getty Images) Β 

Desa Houtouwan terletak di Kepulauan Shengshan di sebelah timur Kota Shanghai. Desa Houtouwan sudah ditempati penduduk sejak tahun 1950-an, yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.

Namun di tahun 1990-an, perubahan terjadi di desa tersebut. Penduduk desa banyak yang pindah ke China Daratan (Mainland) untuk mencari pekerjaan dan penghidupan yang lebih baik. Akibatnya, lambat laun desa ini mulai kosong, sampai akhirnya sama sekali tak berpenghuni. (Johannes Eisele/AFP/Getty Images) Β 

Desa Houtouwan terletak di Kepulauan Shengshan di sebelah timur Kota Shanghai. Desa Houtouwan sudah ditempati penduduk sejak tahun 1950-an, yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.

Di tahun 2015, warga China dihebohkan oleh penampakan Desa Houtouwan. Ada seorang fotografer di sana bernama Qing Jian, yang menelusuri tentang desa tersebut dan melihat panorama yang ngeri tapi juga cantik. (Johannes Eisele/AFP/Getty Images) Β 

Desa Houtouwan terletak di Kepulauan Shengshan di sebelah timur Kota Shanghai. Desa Houtouwan sudah ditempati penduduk sejak tahun 1950-an, yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.

Hampir semua sudut bangunan di sana tertutup oleh lumut dan tumbuhan merambat lainnya. Rumah-rumah, hingga jalanan pun terlihat menghijau. (Johannes Eisele/AFP/Getty Images) Β 

Desa Houtouwan terletak di Kepulauan Shengshan di sebelah timur Kota Shanghai. Desa Houtouwan sudah ditempati penduduk sejak tahun 1950-an, yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.

Meski tertutup lumut dan tumbuhan merambat, kesan terbengkalai dan tidak terawat justru sirna di Desa Houtouwan. Yang tampak justru keindahan dan nuansa hijau sejauh mata memandang. (Johannes Eisele/AFP/Getty Images) Β 

ZHOUSHAN, CHINA - MAY 20: Houses covered with tendril climbing plants are seen at the deserted Houtouwan village on Shengshan island on May 20, 2020 in Zhoushan, Zhejiang Province of China. The village in East China has become a tourist spot for its natural ecology and fine views. (Photo by Chen Yongjian/VCG via Getty Images)

Saat alam mengambil kembali apa yang ditinggalkan oleh manusia, alam justru mengembalikannya ke kondisinya yang paling alami seperti saat sebelum dihuni oleh manusia. Hal yang berkebalikan dengan apa yang dilakukan oleh manusia. (Chen Yongjian/Getty Images) Β 

ZHOUSHAN, CHINA - MAY 20: Houses covered with tendril climbing plants are seen at the deserted Houtouwan village on Shengshan island on May 20, 2020 in Zhoushan, Zhejiang Province of China. The village in East China has become a tourist spot for its natural ecology and fine views. (Photo by Chen Yongjian/VCG via Getty Images)

Meski tetap saja, suasana desa yang begitu sepi membuat bulu kudu merinding! (Chen Yongjian/Getty Images) Β 

ZHOUSHAN, CHINA - MAY 20: Houses covered with tendril climbing plants are seen at the deserted Houtouwan village on Shengshan island on May 20, 2020 in Zhoushan, Zhejiang Province of China. The village in East China has become a tourist spot for its natural ecology and fine views. (Photo by Chen Yongjian/VCG via Getty Images)

Kini, Desa Houtouwan mulai dilirik lagi untuk dikunjungi turis. Mereka yang datang ke sini biasanya untuk jalan-jalan dan berfoto menikmati nuansa hijau yang berbeda 180 derajat dengan Kota Shanghai. (Chen Yongjian/Getty Images) Β 

ZHOUSHAN, CHINA - MAY 20: Houses covered with tendril climbing plants are seen at the deserted Houtouwan village on Shengshan island on May 20, 2020 in Zhoushan, Zhejiang Province of China. The village in East China has become a tourist spot for its natural ecology and fine views. (Photo by Chen Yongjian/VCG via Getty Images)

Mulai tahun lalu, pemerintah kota setempat menetapkan tiket masuk bagi wisatawan yang berkunjung ke Houtouwan. Per orangnya, turis wajib membayar 50 Yuan (setara Rp 110 ribuan). (Chen Yongjian/Getty Images) Β 

ZHOUSHAN, CHINA - MAY 20: Houses covered with tendril climbing plants are seen at the deserted Houtouwan village on Shengshan island on May 20, 2020 in Zhoushan, Zhejiang Province of China. The village in East China has become a tourist spot for its natural ecology and fine views. (Photo by Chen Yongjian/VCG via Getty Images)

Untuk menuju ke sini, turis bisa naik kapal dari pelabuhan di Hangzhou Bay. Hanya butuh waktu kurang dari 2 jam untuk bisa sampai ke sini. (Chen Yongjian/Getty Images) Β 

Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Ditinggal Penduduknya, Desa di China Ini Bak Ditelan Bumi
Hide Ads