Foto: Museumnya Para Sufi di Turki

Tampak depan Galaya Mevlevi House Museum. Dahulu, museum ini adalah bangunan rumah para darwis yang mengajarkan ilmu tasawuf kepada para muridnya. Bangunan asli museum ini sudah ada sejak tahun 1491, yang tampak sekarang bangunan baru yang sudah dipugar. (Wahyu Setyo/detikTravel)

Sebelum masuk ke dalam museum, beli tiket dulu ya. Harganya 50 Turkish Lira atau setara Rp 40 ribuan. Kalau dengan pemandu, harganya jadi sekitar Rp 48 ribuan. (Wahyu Setyo/detikTravel)

Di dalam museum, terdapat ruangan-ruangan mengajar Darwis, atau pemimpin tarekat untuk mengaji bersama murid-muridnya. Ruangan ini sengaja dibuat seperti aslinya. Alat-alatnya pun asli. (Wahyu Setyo/detikTravel)

Ada juga sorban-sorban milik para Darwis terdahulu. Semuanya asli. Ada juga yang menujukkan ruangan kamar tidur serta dapur yang digunakan zaman dahulu. (Wahyu Setyo/detikTravel)

Kalau ini tongkat bernama Mutekka. Tongkat ini berfungsi sebagai tempat beristirahat para Darwis ketika mengajar muridnya. Mereka memang tidak diperbolehkan tidur saat ngajar. Jika capek, cukup bersandar di tongkat ini saja. (Wahyu Setyo/detikTravel)

Pemandu akan menjelaskan dengan detail mengenai sejarah Sufisme, Jalaluddin Rumi hingga Tarian Sufi. Sayang, penggunaan bahasa Inggris mereka cukup terbatas jadi komunikasi agak terhambat. (Wahyu Setyo/detikTravel)

Nah di altar inilah biasanya murid para Darwis yang menggelar upacara Sema, dimana Tarian Sufi akan dipentaskan. Sayang saat ke sini, detikTravel tidak bisa menyaksikan upacara Sema karena baru akan dipentaskan di malam hari. (Wahyu Setyo/detikTravel)

Darwis dan para muridnya. Mereka mengenakan peci yang khas bernama Sikke. Tarian Sufi memang lahir di Turki pada abad ke-13. Selama beratus-ratus tahun, secara turun temurun, mereka lah yang menjaga tradisi dan budaya itu tetap bisa lestari dan dinikmati sampai sekarang. (Wahyu Setyo/detikTravel)