Terbius Keindahan Sakura Mekar Terakhir di Tidal Basin Washington

The cherry blossom tree nicknamed Stumpy stands at the Tidal Basin in Washington, U.S., March 19, 2024. The National Park Service announced it will begin to cut down over 140 cherry blossom trees, including Stumpy, in preparation for construction to fix the sea wall surrounding the basin. REUTERS/Bonnie Cash

Seorang pengunjung berfoto di bawah bunga sakura di sepanjang Tidal Basin di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (19/3/2024).

Setiap musim semi di Kota Washington DC, pohon Sakura dari Jepang bermekaran dengan bunga-bunga merah muda dan putih yang cerah.

Pohoh-pohon Sakura merupakan atraksi yang populer di Washington DC, dan pohon-pohon tersebut adalah pemberian dari Wali Kota Tokyo pada 1912 sebagai lambang persahabatan antara Jepang dan AS.

Meskipun penduduk setempat sangat menantikan mekarnya pohon-pohon ini setiap tahunnya, tahun ini menandai momen yang pahit karena ini akan menjadi pertunjukan terakhir bunga-bunga tersebut.

Pohon-pohon itu akan ditebang pada musim semi ini sebagai bagian dari proyek untuk membangun kembali dan meninggikan tembok laut di sekitar cekungan.

Tembok laut telah rusak selama beberapa dekade, dan ketika permukaan air laut naik, cekungan pasang surut semakin tergenang setiap kali air pasang. Hal itu mulai menenggelamkan pohon-pohon sakura.

Proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2027. Sementara itu, Tidal Basin sisi utara dan timur masih dibuka untuk umum.

Jika proyek ini selesai, akan ditanam 274 pohon sakura baru.

Di antara pohon-pohon yang akan ditebang adalah satu pohon yang sangat terkenal yang dikenal sebagai "Stumpy". Itu adalah pohon kurus dengan batang yang sebagian besar sudah lapuk. Saat air pasang, pangkal pohon terendam air. Namun, setiap musim semi, tiga atau empat cabang kecil Stumpy berbunga.