Mengintip Festival Tato Penuh Mistis di Thailand

A devotee in trance mimics a beast during a religious tattoo festival at Wat Bang Phra monastery, where devotees believe that their tattoos have mystical powers, in Nakhon Pathom province, Thailand, March 23, 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa

Ribuan umat Thailand berkumpul di kuil Wat Bang Phra, dekat Bangkok pada hari Sabtu (23/3) untuk menghadiri ritual tato spiritual dan memberi penghormatan kepada ahli tato yang dihormati, Luang Phor Pern.

Biksu Buddha Luang Phor Pern, yang dikenal sebagai pencipta tato spiritual, meninggal dunia pada tahun 2002 pada usia 79 tahun, namun masih memiliki banyak pengikut, terutama pada upacara tahunan.

Dalam upacara tersebut, beberapa umat terlihat menjalani fenomena di mana mereka seolah-olah mewujudkan semangat binatang yang tergambar dalam tato mereka.

Para penyembah terlihat berlarian, menggeram, berteriak, dan menggerakkan tangan dengan liar di seluruh halaman kuil.

Gambar suci yang menutupi tubuh mereka dipercaya dapat memberikan perlindungan, membawa keberuntungan, dan bahkan menyembuhkan penyakit bagi yang menerimanya.

Salah satu pemujanya, Petcharat Mothin, 21 tahun, mengatakan dia yakin tato sucinya melindunginya dari tembakan di masa lalu, saat pistol salah sasaran. Master Tuk, biksu dari kuil Wat Bang Phra yang membuat tato tersebut, berkata bahwa tujuannya adalah untuk mengingatkan orang-orang agar mematuhi Lima Sila dalam keyakinan Buddha dan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tua dan guru mereka dengan melakukan perbuatan baik.

Para penyembah yang melanggar aturan Lima Sila diberi kesempatan pada upacara tahunan untuk 'mengisi ulang' kesucian tato mereka. Sebagai imbalan atas prasasti tersebut, seseorang diharuskan membeli bunga, dupa, dan sebungkus rokok serta 100 THB ($2,76) sebagai persembahan untuk tato tersebut.