Sepi Sunyi Wisata Kuba

Tourists walk in Havana, Cuba, June 8, 2024. REUTERS/Yander Zamora

Wisatawan berjalan di Havana, Kuba, 8 Juni 2024. Kuba merayu orang-orang Rusia dan Tiongkok dalam upaya menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sedang lesu.

Kuba baru-baru ini mulai menawarkan fasilitas baru untuk menarik pengunjung dari negara-negara sekutu seperti Rusia dan Tiongkok ketika negara tersebut berjuang untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang masih stagnan dan berjuang untuk pulih dari pandemi COVID-19.

Hal ini berarti lebih banyak dan terkadang penerbangan langsung dari Rusia dan Tiongkok, penghapusan persyaratan visa bagi pengunjung Tiongkok dan keputusan Kuba baru-baru ini untuk menerima kartu pembayaran Mir Rusia, salah satu dari sedikit negara yang bergabung dengan alternatif Moskow selain Visa dan Mastercard. Strategi itu telah membuahkan hasil.

Lebih dari 66.000 orang Rusia mengunjungi kepulauan Karibia itu dalam tiga bulan pertama tahun ini, menurut laporan media pemerintah. Jumlah ini masih terbilang kecil, namun dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 dan merupakan salah satu dari sedikit titik terang yang akan segera terjadi.

Sanksi keras AS yang diberlakukan oleh mantan presiden Donald Trump berkontribusi pada penurunan tajam jumlah pengunjung AS ke pulau tersebut, dan kedatangan dari banyak negara Eropa juga menurun tahun ini, menurut data negara.

Namun peningkatan taruhan pada pasar yang jauh – penerbangan dengan transit dari Beijing, misalnya, memerlukan perjalanan 24 jam atau lebih – mungkin tidak cukup untuk menutupi penurunan pengunjung dari Eropa baru-baru ini, kata Paolo Spadoni, seorang profesor di Augusta Universitas dan pakar pariwisata Kuba.

Spadoni memperkirakan pulau ini akan menerima antara 2,6 dan 2,7 juta wisatawan tahun ini dibandingkan dengan target menarik 3,2 juta pengunjung pada tahun 2024.