Jepang - Gunung Fuji Jepang dibuka untuk musim pendakian 2024 dengan perubahan signifikan. Mulai tahun ini, puncak tertinggi Jepang ini memasang tarif untuk pendakian.
Foto Travel
Imbas Lonjakan Turis, Mendaki Gunung Fuji Kini Dipatok Tarif

Pengunjung berpose untuk foto pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fuji Yoshidaguchi (Rute Yoshida) di stasiun kelima lereng Gunung Fuji, di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang, Senin (1/7/2024).
Gunung Fuji Jepang dibuka untuk musim pendakian 2024 pada Senin (1/7) dengan perubahan signifikan.
Jalur Yoshida di Gunung Fuji akan beroperasi dengan batas 4 ribu pengunjung per hari.
Selain itu, mulai tahun ini puncak tertinggi Jepang ini memasang tarif untuk pendakian.
Semua pendaki yang mengambil Jalur Yoshida, rute utama menuju Gunung Fuji, akan diminta membayar 2.000 yen atau sekitar Rp 203.287 untuk melewati gerbang yang dipasang khusus di stasiun kelima.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah jalan setapak itu diberi gerbang. Biaya jalur akan digunakan untuk pemeliharaan.
Selain itu, pendaki akan diminta membayar biaya konservasi opsional sebesar 1.000 yen atau sekitar Rp 101.622.
Pendaki yang mengambil jalur lain, jalur Subashiri, Gotemba atau Fujinomiya, hanya akan diminta untuk membayar biaya konservasi opsional sebesar 1.000 yen.
Aturan ini dibuat karena pendaki Gunung Fuji Jepang kerap melaporkan adanya antrian panjang, sampah yang berserakan, dan perilaku tidak bertanggung jawab.
Gubernur Nagasaki menyebutkan banyak sekali masalah, termasuk: kerumunan orang yang berlebihan di dekat puncak Gunung Fuji, pendaki menyalakan api unggun dan tidur di sepanjang jalan setapak dan dan βpendakian peluruβ, yaitu orang yang langsung mencapai puncak tanpa istirahat, sehingga meningkatkan risiko hipotermia dan penyakit ketinggian.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol