Menelisik Bahaya yang Mengintai Santorini dari Laut Dalam

Bertengger di atas tebing curam, Santorini adalah destinasi wisata terkenal di dunia yang bernilai jutaan dolar. Ternyata di bawah pulau itu tersimpan risiko ledakan dahsyat.

Sebuah letusan besar pada masa lampau menciptakan pulau Yunani yang indah ini, meninggalkan kawah yang luas dan pinggirannya yang berbentuk seperti sepatu kuda.

Untuk pertama kalinya para ilmuwan menyelidiki seberapa berbahayanya letusan besar berikutnya. Kapal penelitian kerajaan Inggris, Discovery, mencari petunjuk itu.

Insinyur menarik robot seukuran mobil dari sisi kapal. Prof Isobel Yeo, pakar gunung berapi bawah laut yang sangat berbahaya dari Pusat Oseanografi Nasional Inggris, memimpin misi ini. Sekitar dua pertiga gunung berapi di dunia berada di bawah laut, tetapi hampir tidak terpantau.

Pekerjaan ini, yang dilakukan segera setelah gempa bumi, akan membantu para ilmuwan memahami jenis guncangan seismik yang dapat mengindikasikan bahwa letusan gunung berapi akan segera terjadi.

“Letusan terakhir Santorini terjadi pada tahun 1950, namun baru-baru ini pada tahun 2012 terjadi periode keresahan. Magma mengalir ke ruang-ruang gunung berapi dan pulau-pulau membengkak", kata Isobel.

Robot itu turun ke dasar laut untuk mengumpulkan cairan, gas, dan mengambil bongkahan batu. Sejauh ini, belum ada yang bisa mengetahui apakah gunung berapi menjadi lebih atau kurang eksplosif ketika air laut di ventilasi ini bercampur dengan magma.