Nusa Tenggara Barat - Setelah hilang selama empat hari, Juliana Marins ditemukan tewas. Pendaki asal Brasil itu terjatuh ratusan meter di jalur ekstrem Gunung Rinjani.
Foto Travel
Evakuasi Dramatis Jenazah Turis Brasil di Gunung Rinjani

Juliana Marins (26), seorang turis Brasil, dilaporkan jatuh sekitar ratusan meter saat mendaki Gunung Rinjani pada 20 Juni 2025. Berdasarkan jejak drone, ia sempat terlihat masih hidup dan berteriak minta tolong, namun kabut dan medan yang curam membuat tim SAR kesulitan menjangkau posisinya. (Dok. Tim SAR)
Setelah empat hari pencarian, tim SAR gabungan akhirnya menemukan Juliana dalam kondisi tak bernyawa pada Selasa, 24 Juni, sekitar 500 meter di bawah jalur pendakian, dan melakukan evakuasi pada Rabu, 25 Juni. Evakuasi berjalan di tengah kondisi medan yang ekstrem dan cuaca buruk, membuat helikopter tak bisa digunakan. (Dok. Tim SAR)
Keluarga Juliana mengungkapkan kemarahan atas kelambanan penanganan SAR, menuduh adanya kelalaian dan koordinasi yang buruk; mereka mendesak penyelidikan atas apa yang mereka sebut sebagai operasi "botched" . Komisi V DPR RI pun memanggil Basarnas untuk menjelaskan hambatan seperti kekurangan alat, personel, dana, dan kendala cuaca selama proses evakuasi. (Dok. Tim SAR)
Jenazah Juliana saat ini telah disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB. ANTARA FOTO/NIA
Sehari setelah kedatangan jenazah, sejumlah kerabat Juliana tiba di rumah sakit, Kamis (26/6/2025). Kedatangan mereka disambut suasana duka mendalam, sementara proses administratif dan rencana pemulangan jenazah tengah diproses oleh otoritas terkait. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Juliana Marins adalah seorang publicist dan solo travelerΒ asal Brasil (lahir sekitar 1998/1999 di NiterΓ³i, Rio de Janeiro) yang melakukan perjalanan keliling Asia Tenggara sejak Februari 2025, termasuk Indonesia. (Dok. Instagram)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan