Sedihnya, Bangunan Legendaris Tjong A Fie Mansion di Medan Terendam Banjir

Rumah Tjong A Fie kebanjiran pada Minggu (30/11/2025). Air menggenang tidak hanya di halaman, tetapi masuk ke dalam bangunan. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Tjong A Fie Mansion pasca banjir di Medan

Kondisi halaman Tjong A Fie Mansion yang terendam hujan. Airnya cokelat pekat. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Dalam akun Instagram @anggieatjong, cicit Tjong A Fie, menyebuut bahwa peristiwa tersebut baru pertama kali terjadi setelah 135 tahun. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Rumah A Tjong A Fie itu berada di Jalan Ahmad Yani di Kesawan, Medan. Rumah itu merupakan rumah tua milik Tjong A Fie. Dia majoor der chineezen atau wali kota pertama untuk komunitas China di Medan. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Rumah Tjong A Fie Rumah tersebut dibangun pada 1895 dan berdiri pada 1900. Rumah tersebut memiliki luas 8.000 meter dengan dua lantai dan 35 kamar. Rumah itu memiliki dua patung besi Foo Lions yang dibuat secara unik dan didekorasi secara artistik sebagai penjaga gerbang utama. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Kondisi banjir yang merendam area Rumah Tjong A Fie. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Air masuk melalui sela-sela pintu dengan begitu deras. Air merendam ubin Venesia yang digunakand alam rumah itu. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Air juga merendam berbagai funitur lawas, meja, kursi, juga lemari, dan guci. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Tjong A Fie Mansion terendam banjir di Medan.

Meja antik juga turut terendam. (Tangkapan Layar Instagram @anggieatjong)

Konfisi saat rumah Tjong A Fie baik-baik saja. Rumah ini menjnadi salah satu destinasi wisata favorit turis dari luar Sumut. (detikcom)

Meskipun sudah berusia ratusan tahun, bangunan itu masih terlihat kokoh. (detikcom)

Rumah Tjong A Fie menjadi destinasi wisata sejarah di Medan saat tidak terkena banjir. Rumajh itu dalam kondisi terawat, 80 persen benda-benda di dalam rumah itu adalah benda tinggalan zaman dulu. (Putu Intan/detikcom)