|
Setelah berkendara kurang lebih 4 km dari gerbang TWA Manggolo perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri derasnya arus sungai dan licinnya bebatuan
|
|
Di tempat ini kami istirahat sejenak untuk membuka bekal karena stamina mulai terkuras
|
|
Banyak jeram-jeram kecil yang kami lewati sepanjang sungai, treking kali ini cukup menguras tenaga karena rutenya yang cukup ekstrim, mulai dari bebatuan licin, melewati bibir jurang, tanjakan yang cukup curam, duri-duri rotan dan
|
|
Menurut mata lalang yang mengantar kami, konon tempat ini merupakan permandian bidadari. oleh karena mitos yang beredar demikian maka orang-orang menyebutnya kolam bidadari. tak mau menyia-nyiakan waktu kami bermain air sejenak ditempat
|
|
Beribadah di tempat seperti ini semakin menyadarkan kami betapa maha dhsyatnya sang maha pencipta alam semesta, betapa banyaknya nikmat yang kau berikan tapi kami sering merasa kurang
|
|
Menyiapkan makan sambil bercengkrama bersama. Apapun menunya di tempat ini semua terasa nikmat
|
|
Inilah yang kami cari, Air Terjun Tikuareu, mengalir deras dari Sungai Ulunggolaka menciptakan pesona yang luar biasa cantiknya. Airnya yang jernih tak ada sampah dan coretan-coretan ini menandakan bahwa tempat ini masih sangat jarang dikunjungi
|
|
Mensyukuri dan meresapi salah satu nikmat Tuhan yang diberikan berupa kecantikan Air Terjun Tikuareu. Resapi setiap bulir-bulir air yang membasahi tubuh.
|
|
Liburan kali ini memberikan kami cerita tersendiri, kecantikan Air Terjun yang masih dalam kawasan TWA Manggolo ini akan selalu kami kenang, kelak kami akan kembali ke tempat ini dengan cerita yang berbeda. Terima kasih Tuhan, terimakasih
|
Halaman 2 dari 10












































Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing