|
Di gerbang masuk ada prasasti kecil yang menjelaskan singkat pemakaman tentara sekutu yang gugur di Ambon dan wilayah Maluku di Perang Dunia II saat melawan tentara Jepang.
|
|
Lebih cocok di sebut taman kota. Areal sekitar 4 hektar yidak berubah suasananya saat kedua kalinya ke sini. Kesan ASRI, SEJUK, dengan pepohonan rindang menyapa pengunjung.
|
|
Ada sekitar 2000 batu nisan tentara sekutu yang di makamkan di sini. Kebanyakan tentara Australia. Selain itu ada tentara Amerika, Inggris, Kanada, New Zaeland, India. Mereka gugur dalam peperangan di wilayah Ambon, Maluku dan sekitarnya,
|
|
Tugu ini bernama Memorial Building Ambon. Berdiri anggun dengan gaya arsitektur klasik modern berdiri di tanah seluas 3x2 meter tinggi sekitar 3 meter. Dari jalan raya mudah di lihat dan di kenali. Terdapat nama-nama prajurit Australia
|
|
Awalnya bukan obyek wisata. Namun keasrian, kerapian, kesejukan menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke sini. Salah satunya saya dari Jakarta. Tidak lengkap jika ke kota Ambon tidak ke sini. Tentu saya akan ke sini lagi jika
|
|
Batu nisan yang tertata rapi, di kelilingi tanaman dan bunga dari beberapa jenis. Setiap hari ada petugas yang merawat. Mengikis kesan angker. Sebaliknya menghadirkan kesan asri sekaligus keharuan manakala kita membaca lengkap sejarah
|
|
Honor Wall, Tembok Kehormatan. Sebuah penghormatan bagi jasa tentara sekutu yang mengorban jiwa raganya saat bertempur melawan Jepang. Pada upacara Anzac Day untuk memperingati pendaratan tentara sekutu, di lakukan peletakan karangan bunga di sini
|
|
Letak pemakaman ini mudah di jangkau. Strategis di pinggir Jalan. Di kelilingi rumah-rumah warga, namun keasrian, kerapian, tetap terjaga rapi.
|
|
Area taman pemakaman tentara sekutu atau sering di sebut Ambon War Cemetery yang terbuka bagi pelancong. Tentu etika menjaga kebersihan dan sopan santun saat berkunjung tetap harus di jaga.
|
Halaman 2 dari 10












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV