.webp)
Upload Photo
Write a Story
|
Kawasan ini adalah kota tua Lisbon. Seperti kawasan Kota Tua Jakarta, kawasan ini dijadikan pedestrian dan kafe - kafe luar ruang. Yang beda hanya tingkat kebersihannya saja.
|
|
Deretan kafe di pinggir jalan
|
|
Saya memesan segelas bir dan bifanas. Bifanas adalah roti isi daging seperti pada gambar. Dagingnya dimasak dengan kuah, sehingga bumbu-bumbunya menyerap. Mungkin jika diberi sedikit kluak (bumbu masak), akan menjadi rawon.
|
|
Setelah perut kenyang, saya naik tram kayu untuk menuju atas bukit dan menikmati pemandangan kota, bersama warga lokal yang sedang berjemur menikmat matahari. Hembusan angin sejuk menyamarkan panas matahari yang menyengat.
|
|
Pedestrian di setiap negara pun berbeda-beda. Di Lisbon, pedestriannya terbuat dari potongan marmer kotak - kotak. Pedestrian ini jika terkena sinar matahari di siang hari, silaunya luar biasa.
|
|
Menginap di hostel selalu memberikan pengalaman menarik. Baik pengalaman pribadi maupun pengalaman dari teman sekamar.
|
|
Lorong menuju hostel. Di balik rapi dan indanhnya kota Lisbon, tetap saja ada sudut tersembunyi untuk pada pecinta pewarna dengan aerosol.
|
|
Salah satu hiasan pada pedestrian. Banyaknya ornamen pada pedestrian, membuat acara jalan pagi berkeliling kota jadi tidak membosankan. Karena ingin mencari ornamen yang lain di segala penjuru kota.
|
|
Di kota ini banyak sekali lapangan - lapangan kecil yang sangat rimbun dengan pohon - pohon. Saya sedang beristirahat di salah satu lapangan kecil dan saat itu, saya sedang tersesat...
|
Halaman 2 dari 10
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat