Jakarta -
Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.
Mengisi bak penyaringan dengan air laut
|
Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.
Tungku pengendapan garam
|
Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.
Pekerja yang sudah puluhan tahun
|
Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.
Butiran garam kristal
|
Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.
Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.Lahan pembuat garam di Sumba Timur dikelola secara turun temurun, seperti sebuah ekosistem alam. Produksi garam di sini berkembang tapi tidak terlalu pesat kemajuannya.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Denda 50 Kerbau Menanti Pandji Pragiwaksono usai Candaan Adat Toraja
Kesan Turis soal IKN: Seperti Singapura, tapi Aneh dan Sepi