Jakarta -
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
ugc
|
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
ugc
|
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
ugc
|
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
ugc
|
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
ugc
|
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
ugc
|
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.Ottow dan Geissler, dua orang Missionaris asal Eropa yang pertama kali membawa ajaran Injil ke Tanah Papua. Pada April 1854 mereka berangkat ke Ternate untuk berkordinasi dengan Sultan Tidore dan meminta surat jalan menuju Tanah Papua, tanah yang mereka impikan. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV