Putrajaya, Kota Muslim dengan Bangunan Keren di Malaysia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Malaysia

Putrajaya, Kota Muslim dengan Bangunan Keren di Malaysia

- detikTravel
Selasa, 03 Sep 2013 17:40 WIB
Kantor perdana menteri Malaysia (Devi/detikTravel)
Putrajaya -

Bangunan megah, tinggi dengan arsitektur keren menyambut setiap turis yang datang ke Putrajaya. Inilah pusat pemerintahan Malaysia. Namun tak hanya diisi bangunan keren, kota ini juga kental dengan nuansa Islaminya.

Sejak dulu, selalu ada perdebatan antara agama dan teknologi. Apakah keduanya bisa 'rukun' berjalan seiring? Apakah keduanya bisa saling melengkapi satu sama lain. Namun, perdebatan tersebut terasa sudah usang manakala kita melongok ke kawasan Putrajaya di Malaysia.

Dibangun dengan konsep modern, kawasan yang terletak 25 km dari Kuala Lumpur itu juga dibangun dengan konsep Islam yang amat kental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sedikit gedung-gedung yang dibangun diberi sentuhan desain bergaya Turki dengan kubah bak masjid di atapnya. Salah satunya gedung kantor perdana menteri yang atapnya tak hanya berbentuk kubah. Namun juga lekat dengan nuansa Islami lewat kubahnya yang dikelir warna hijau.

Melihat desainnya, meski dibangun sebagai perkantoran, gedung-gedung yang dirancang secara menarik itu juga dijadikan bagian dari pariwisata yang ada di Putrajaya.

Dua masjid besar di sana juga dijadikan ikon kawasan tersebut. Yakni Masjid Tuan Mizan Zainal Abidin atau disebut Masjid Besi. Serta ada Masjid Putrajaya yang letaknya bersebelahan dengan kantor Perdana Menteri di Putrajaya.

Masjid dan perkantoran ini berdiri berdampingan satu sama lain. Selain bangunan, sejak disahkan dan dibangun pada 1999, Putrajaya juga menerapkan aturan berlandaskan keislaman dalam sistem undang-undang yang berjalan.

Peredaran minuman beralkohol di kawasan tersebut ditutup. Di minimarket bahkan di restoran besar sekalipun, minuman keras dilarang dijual.

"Ada sanksi untuk yang menjual apalagi membeli bir atau semacamnya," ujar Zura, tour guide yang mendampingi detikTravel selama berkeliling Putrajaya, pekan lalu.

Komitmen untuk mendirikan kota yang cerdas dan Islami memang menjadi pegangan dalam membangun Putrajaya sejak 1999. Jika Kuala Lumpur menjadi sebuah melting pot bercampurnya berbagai masyarakat dari bermacam-macam budaya serta agama, Putrajaya didirikan secara khusus.

Termasuk tak memperbolehkan berdirinya rumah ibadah selain masjid. Baik gereja maupun kuil. Hal ini bisa ditemui di lingkar luar Putrajaya yang bisa dicapai 10 menit dengan mobil di kawasan Kajang serta Bangi. (sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads