Mengarungi Yellow River, Sungai Legendaris dari China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Mengarungi Yellow River, Sungai Legendaris dari China

- detikTravel
Jumat, 11 Okt 2013 09:25 WIB
Petualangan mengarungi Sungai Kuning dimulai (Putri/detikTravel)
Zhongwei - Yellow River adalah sungai di China yang paling terkenal di dunia. Bisa mengarunginya pun jadi pengalaman tak terlupakan. Jika ingin mencoba, traveler bisa datang langsung ke Shapotou Tourist Site di Ningxia.

Shapotou Tourist Site adalah tempat wisata baru di Provinsi Ningxia, China. Di sini, traveler bisa menikmati berbagai wahana permainan, mulai dari seluncur dari bukit pasir, flying fox, hingga mengarungi Sungai Kuning.

Yang disebut terakhir adalah salah satu aktivitas yang paling seru di sana. Yellow River atau Sungai Kuning adalah salah satu sungai kebanggaan China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sungai ini terbentang sepanjang 5.464 km. Tak ayal, keberadaannya pun menjadi yang terpanjang keenam di dunia.

Salah satu daerah yang dilalui Sungai Kuning adalah Shapotou di Ningxia. Saya beserta rombongan ASITA Jakarta pun berkesempatan bisa mengarungi sungai yang menjadi ikon Negeri Tirai Bambu ini.

Ketika itu kami sedang berjalan-jalan di Shapotou Tourist Site dalam rangkaian acara Konferensi Wisata Muslim di Ningxia. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memperkenalkan wisata Sungai Kuning.

Letaknya tak begitu jauh dari gurun pasir Shapotou. Cukup berjalan sekitar 10 menit saja, turis sudah bisa sampai di dermaga perahu yang akan menyeberangi Sungai Kuning.

Jangan kira perahu yang digunakan adalah perahu kayu atau bahkan speedboat. Bukan sama sekali. Perahu yang digunakan lebih mirip dengan getek.

"Ini apa ya? Perahunya ini ya?" tanya salah seorang peserta.

Tak heran jika banyak peserta yang bertanya tentang perahu yang digunakan. Ini karena bentuknya yang unik, terutama bagian pelampung.

Kalau getek di Kalimantan atau daerah lain di Indonesia hanya menggunakan kayu atau bambu saja, getek di China ini berbeda. Bagian atas menggunakan kayu, dengan tempat duduk terbuat dari busa.

Nah yang unik adalah bagian bawah. Getek ini menggunakan pelampung yang terbuat dari karet dan berbentuk seperti potongan tubuh hewan.

"Mirip seperti babi ya," celetuk salah satu peserta.

Jika dilihat, bentuknya memang sedikit mirip dengan hewan berkaki empat tersebut. Bentuknya gempal dan bulat.

Puas melihat-lihat, saatnya kami mengarungi sungai. Pertama-tama peserta diminta menggunakan baju pelampung. Setelah itu, kami diminta naik perahu mini yang telah disediakan. Satu perahu hanya menampung 4 orang dengan satu pengemudi.

Kami diminta duduk rapat dengan posisi sedikit ke tengah. Ini dimaksudkan agar perahu dalam posisi yang seimbang. Ada belasan perahu yang mengarungi sungai ketika itu.

Sepanjang perjalanan, cahaya matahari terasa begitu semangat menyinari. Tapi panas ini hilang lewat nyanyian pengemudi perahu.

Ya, seluruh pengemudi serempak bernyanyi. Seru sekali rasanya. Meski tak tahu arti nyanyian yang menggunakan bahasa China itu, seluruh turis tersenyum sambil bertepuk tangan mengikuti nada nyanyian.

Tak terasa, setelah 15 menit berada di aliran sungai, akhirnya kami tiba di dermaga tujuan. Senyum tersimpul jelas di wajah setiap orang. Ini dia pengalaman paling tak terlupakan, bisa mengarungi Sungai Kuning, sungai kebanggan rakyat China.

(ptr/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads