Traveling ke Thailand, Wajib Coba Pijat Tradisional

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Traveling ke Thailand, Wajib Coba Pijat Tradisional

- detikTravel
Jumat, 11 Okt 2013 10:50 WIB
Kamar dengan penerangan remang-remang untuk melakukan Thai massage (Sastri/ detikTravel)
Chiang Mai - Ada alasan mengapa pijat tradisional Thailand sangat terkenal di kalangan turis. Pijat ini memang berbeda dengan yang lainnya, meski terkadang, wisatawan dibuat menjerit sakit karenanya.

Jangan cuma menyambangi tempat-tempat wisata saja saat menyambangi Thailand. Ada beragam aktivitas seru yang bisa dilakukan, salah satunya mencoba pijat tradisional Thailand alias Thai massage.

Tempat pijat tradisional itu tersebar di berbagai kota. Saya menyambangi salah satunya saat sedang berkunjung ke Kota Chiang Mai di Provinsi Chiang Mai, sebelah utara Thailand. Tempat pijat itu berada di Jalan Tha Pae, dekat dengan Old City Quarter dan Night Bazaar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harganya beragam tergantung jenis dan lamanya pijat. Dua jenis yang paling umum adalah Thai massage dan foot massage. Rata-rata, harga Thai massage dipatok 200 Baht (sekitar Rp 60.000) untuk 1 jam perawatan.

Seorang wanita kemudian membawa saya ke lantai atas, dan mencuci kaki saya dengan air hangat. Ia kemudian memberi baju ganti yang longgar. Pasien tidur terlentang di matras tebal, dalam kamar yang berpenerangan remang-remang.

Sebelum pemijatan dimulai, wanita itu melakukan gerakan Wai. Gerakan khas orang Thailand, menyatukan kedua tangan di depan dada.

Kemudian dia mulai memijat kaki. Pijatan itu cukup keras, cukup terasa sakit bagi saya usai seharian jalan kaki. Setelah kaki kanan, ia beralih memijat kaki kiri. Ia tidak menggunakan minyak sama sekali.

Nah, di sinilah terasa perbedaan pijat tradisional Thailand dengan pijat-pijat lainnya. Thai massage mengharuskan kedua belah pihak, si pemijat dan si pasien, untuk melakukan berbagai pose yoga. Sesekali si pemijat menekankan telapak kakinya ke paha pasien, kemudian menarik tubuh pasien. Bahkan ia sampai duduk di punggung saya, menarik kedua tangan saya ke arah belakang.

Pijatan pun terus dilakukan di kedua tangan, punggung, tengkuk leher, dan kepala. Tak terasa satu jam pun usai, ia mempersilakan saya berganti baju di kamar mandi. Saya merasa segar dan nyaman usai dipijat. Jahe panas lantas tersedia di meja.

(sst/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads