Kisah Bukit Belalai Gajah dan Pedang Raja di Guilin, China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Kisah Bukit Belalai Gajah dan Pedang Raja di Guilin, China

- detikTravel
Selasa, 22 Okt 2013 15:46 WIB
Bukit Belalai Gajah di Guilin (Erwin/detikTravel)
Guilin - Guilin, kota cantik nan sejuk di Guangxi, China punya kisah legenda menarik mengenai salah satu landmarknya. Konon, batu yang ada di sana dulunya merupakan gajah yang dikutuk kaisar. Seperti apa ceritanya?

Ada rembulan di permukaan air
Bulan sebenarnya adalah yang terpantul di permukaan sungai
Sehingga tampak ada lagi sebuah bulan purnama

Bait puisi itu dibuat oleh Jibeichushi, seorang pujangga Cina yang hidup pada zaman Dinasti Shang di tahun 1612. Sang penyair mencoba mengabadikan keindahan di Bukit Belalai Gajah salah satu tempat wisata di Guilin. Inilah sebuah kota yang terletak di Timur Laut Kawasan Otonomi Guangxi Zhuang, China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukit Belalai Gajah kini menjadi lambang dari Kota Guilin. Minggu lalu, detikTravel bersama rombongan dari China Radio Internasional berkesempatan mengunjungi tempat wisata tersebut. Nama Bukit Belalai Gajah disematkan karena bentuk bukit itu menyerupai seekor gajah yang sedang menjulurkan belalainya ke dalam air di sungai.

Di bagian ujung bukit tersebut terdapat sebuah lubang sehingga menjadi tempat melintasnya air sungai. Dari kejauhan bentuk bukit itu menyerupai gajah yang sedang menjulurkan belalainya ke dalam air di sungai.

Inspirasi puisi Jibeichushi tersebut muncul dari penggambaran suasana Bukit Belalai Gajah pada malam hari saat bulan purnama. Di Guilin saat purnama seolah ada tiga bulan. Bentuk bulan yang berasal dari pantulan rembulan di air, bentuk bulan akibat lubang di Bukit Belalai Gajah, dan bulan yang sebenarnya.

Di atas bukit tersebut ada sebuah pagoda yang dibangun pada abad ke-14 saat China dikuasai oleh Dinasti Ming. Hingga kini pagoda tersebut masih dipakai untuk bersembahyang.

"Masih dipakai sembahyang, namun tidak ada ritual resmi atau perayaan hari besar di sini," kata Alice li, seorang pemandu kami.

Di kalangan warga Guilin beredar cerita legenda. Dikisahkan bahwa Pagoda tersebut sebenarnya adalah sebuah gagang pedang milik Kaisar Giok di Kayangan yang menghukum salah satu gajah saktinya.

Ini bermula saat sekelompok gajah sakti milik kaisar turun ke bumi yakni di Guilin. Melihat keindahan kota tersebut, salah satu gajah tidak mau kembali. Sang Kaisar pun murka dan menghujamkan pedang ke tubuh si gajah sehingga terpaku di tepi Sungai Lijiang untuk selamanya.

Kebenaran cerita tentang terpikatnya gajah sakti milik Kaisar Giok atas keindahan Kota Guilin memang belum terbukti. Namun kesejukan dan kenyamanan kota berpenduduk sekitar 800 ribu jiwa ini sudah terbukti saat detikTravel menyambangi Guilin.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads