Wow! India Gelar Festival Tahun Baru 6 Kali Setahun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Festival Unik

Wow! India Gelar Festival Tahun Baru 6 Kali Setahun

- detikTravel
Kamis, 05 Des 2013 12:43 WIB
Wow! India Gelar Festival Tahun Baru 6 Kali Setahun
(Getty Images)
Jaipur - Tahun Baru biasa dirayakan dengan festival pada pergantian tahun. Nah, India rupanya negara yang memiliki Tahun Baru paling banyak di dunia lebih dari satu. Setidaknya terdapat 6 festival Tahun Baru di India.

India yang terdiri dari banyak suku dan mayoritas beragama Hindu, menyembah dan memperingati banyak dewa. Hal tersebut membuat India kaya akan festival Tahun Baru. Festival yang ada diperuntukkan untuk para dewa, hingga para guru spiritual. Dilansir dari Go India, Kamis (5/12/2013), 6 festival Tahun Baru di India adalah:

1. Deepavali

Diwali atau Deepavali merupakan festival selama 5 hari yang menandakan awal dari tahun baru Hindu. Festival ini dikenal juga dengan sebutan festival cahaya. Kembang api, lampu tanah liat kecil, dan lilin dinyalakan selama festival. Cahaya yang dinyalakan selama festival menandakan kemenangan kebaikan atas kejahatan, dan terang atas kegelapan. Cahaya lilin membuat atmosfer festival Diwali terasa begitu hangat, dipenuhi oleh kegembiraan dan kebahagiaan.

Awalnya, Festival Diwali dirayakan untuk menghormati Lord Rama dan istrinya Sita. Mereka kembali ke kerajaan mereka di Ayodhya, mengikuti Rama dan Dewa Monyet Hanuman yang mengalahkan Raja Iblis Rahvana, dan menyelamatkan Sita dari cengkeramannya. Festival Diwali dirayakan pada bulan Oktober atau November, mengikuti pergerakan bulan. Festival ini ramai dirayakan di India, terkecuali di Kerala.

2. Ugadi

(myscrawls.com)
Nama Ugadi diambil dari kata "Yuga Adi" yang berarti awal dari tahun yang baru. Festival Ugadi dirayakan sebagai tahun baru di Karnataka dan Andhra Pradesh. Festival ini dirayakan pada hari pertama bulan Hindu, Chaitra, sekaligus menandai awal musim semi.Β  Festival Ugadi diperingati dengan membersihkan rumah, mengenakan pakaian baru, dan membuat makanan spesial denggan 6 rasa. Rasa yang berbeda itu harus menyimbolkan kesedihan, kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, kemuakan, dan keterkejutan.

Dipercaya kalau Dewa Brahma, sang dewa pencipta dalam tradisi Hindu, memulai penciptaan pada hari Festival Ugadi. Uniknya, kaum Sindhis merayakan festival tahun baru Cheti Chand, sedangkan umat di Bali merayakannya dengan Nyepi. Festival Ugadi biasanya dirayakan antara bulan Maret sampai April.

3. Puthandu

(ikolam.com)
Festival Puthandu, atau dikenal juga dengan Varuda Pirappu, merupakan perayaan tahun baru di Tamin Nadu, salah satu bagian India.Β  Festival ini diperingati dengan puasa, serta pembuatan pola bernama kolams di pintu masuk rumah. Kemudian, lampu yang bernama Kuttuvilaku akan diletakkan di pusat kolam, maksudnya untuk menghilangkan kegelapan. Dilanjutkan dengan ritual bernama Kanni. Kanni sendiri memiliki arti pengharapan. Orang-orang kemudian akan melihat perhiasan, buah, bunga, sampai nasi, dipercaya sebagai pembawa kemakmuran.

Festival ini dirayakan pada hari pertama dari bulan Tamil, Chithirai, yang jatuh pada 14 April. Suku India Tamil banyak dijumpai di Srilanka, Malaysia, dan Mauritius disamping India sendiri.

4. Mahavishuva Sankranti

(orissadiary.com)
Festival Mahavishuva Sankranti, atau Pana Sankranti, dirayakan sebagai tahun baru Oriya. Pada hari besar ini, berbagai umat beragama mempersembahkan Pana, sebuah minuman manis dari berbagai jenis buah, air, susu, dan madu. Persembahan tersebut diadakan kepada Dewa Shiva, daun basil, Shalagram, serta berbagai simbol lain di berbagai kuil. Air memegang peranan penting sebagai persembahan dalam festival ini.

Perayaan ditutup dengan upacara Meru Yatra. Dimana Orang-orang juga menyembah hari ini, sekaligus sebagai hari ulang tahun sang Dewa Kera, Hanuman. Festival ini biasa dirayakan pada 14 atau 15 April. Kebahagiaan tahun baru semakin terasa dengan chhtua dan bel pana yang dinikmati beramai-ramai.

5. Cheti Chand

(rediff.com)
Festival Cheti Chan dirayakan sebagai tahun baru oleh kaum Sindhi. Kaum Sindhi sendiri banyak bermukim di Pakistan dan India, bahkan hingga Indonesia. Festival Cheti Chand diadakan pada hari kedua bulan Chaitra. Selama 40 hari dan malam, pengikut Sindhi melakukan ritual di Sungai Sindhu. Tidak bercukur, tanpa mengenakan baju dan sepatu. Nyanyian dan doa juga dilantunkan selama ritual. Dilanjutkan dengan perayaan setelah 40 hari.

Chet, atau Chet-I-Chand dirayakan untuk memperingati kelahiran Ishtadeva Uderolal, atau Jhulelal, orang suci kaum Sindhi. Selain ritual selama 40 hari, kaum Sindhi juga membawa Baharana Sahib ke sungai terdekat. Persembahan berupa hasil alam, dan patung Pujya Jhulelal Devta.

6. Vaisakhi

(sikhnet.com)
Festival Vaisakhi, atau Baisakhi, merupakan salah satu perayaan penting, terutama bagi komunitas Sikh, petani Punjab dan Haryana. Festival ini jatuh pada 13 dan 14 April, atau hari pertama dari bulan ke-dua berdasarkan kalender Nanakshahi. Sejumlah perayaan mewarnai festival Vaisakhi di komunitas Sikh.

Kaum Sikh juga memperingati Festival Vaisakhi untuk menghormati guru ke-10 mereka, Guru Gobind Singh. Ketika Sikh Guru menghilangkan sistem kasta dan menemukan Khalsa Panth pada 1699 di Anandpur Shib, Punjab. Sedangkan festival tahun barunya jatuh pada 14 Maret setiap tahunnya.
Halaman 2 dari 7
Diwali atau Deepavali merupakan festival selama 5 hari yang menandakan awal dari tahun baru Hindu. Festival ini dikenal juga dengan sebutan festival cahaya. Kembang api, lampu tanah liat kecil, dan lilin dinyalakan selama festival. Cahaya yang dinyalakan selama festival menandakan kemenangan kebaikan atas kejahatan, dan terang atas kegelapan. Cahaya lilin membuat atmosfer festival Diwali terasa begitu hangat, dipenuhi oleh kegembiraan dan kebahagiaan.

Awalnya, Festival Diwali dirayakan untuk menghormati Lord Rama dan istrinya Sita. Mereka kembali ke kerajaan mereka di Ayodhya, mengikuti Rama dan Dewa Monyet Hanuman yang mengalahkan Raja Iblis Rahvana, dan menyelamatkan Sita dari cengkeramannya. Festival Diwali dirayakan pada bulan Oktober atau November, mengikuti pergerakan bulan. Festival ini ramai dirayakan di India, terkecuali di Kerala.

Nama Ugadi diambil dari kata "Yuga Adi" yang berarti awal dari tahun yang baru. Festival Ugadi dirayakan sebagai tahun baru di Karnataka dan Andhra Pradesh. Festival ini dirayakan pada hari pertama bulan Hindu, Chaitra, sekaligus menandai awal musim semi.Β  Festival Ugadi diperingati dengan membersihkan rumah, mengenakan pakaian baru, dan membuat makanan spesial denggan 6 rasa. Rasa yang berbeda itu harus menyimbolkan kesedihan, kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, kemuakan, dan keterkejutan.

Dipercaya kalau Dewa Brahma, sang dewa pencipta dalam tradisi Hindu, memulai penciptaan pada hari Festival Ugadi. Uniknya, kaum Sindhis merayakan festival tahun baru Cheti Chand, sedangkan umat di Bali merayakannya dengan Nyepi. Festival Ugadi biasanya dirayakan antara bulan Maret sampai April.

Festival Puthandu, atau dikenal juga dengan Varuda Pirappu, merupakan perayaan tahun baru di Tamin Nadu, salah satu bagian India.Β  Festival ini diperingati dengan puasa, serta pembuatan pola bernama kolams di pintu masuk rumah. Kemudian, lampu yang bernama Kuttuvilaku akan diletakkan di pusat kolam, maksudnya untuk menghilangkan kegelapan. Dilanjutkan dengan ritual bernama Kanni. Kanni sendiri memiliki arti pengharapan. Orang-orang kemudian akan melihat perhiasan, buah, bunga, sampai nasi, dipercaya sebagai pembawa kemakmuran.

Festival ini dirayakan pada hari pertama dari bulan Tamil, Chithirai, yang jatuh pada 14 April. Suku India Tamil banyak dijumpai di Srilanka, Malaysia, dan Mauritius disamping India sendiri.

Festival Mahavishuva Sankranti, atau Pana Sankranti, dirayakan sebagai tahun baru Oriya. Pada hari besar ini, berbagai umat beragama mempersembahkan Pana, sebuah minuman manis dari berbagai jenis buah, air, susu, dan madu. Persembahan tersebut diadakan kepada Dewa Shiva, daun basil, Shalagram, serta berbagai simbol lain di berbagai kuil. Air memegang peranan penting sebagai persembahan dalam festival ini.

Perayaan ditutup dengan upacara Meru Yatra. Dimana Orang-orang juga menyembah hari ini, sekaligus sebagai hari ulang tahun sang Dewa Kera, Hanuman. Festival ini biasa dirayakan pada 14 atau 15 April. Kebahagiaan tahun baru semakin terasa dengan chhtua dan bel pana yang dinikmati beramai-ramai.

Festival Cheti Chan dirayakan sebagai tahun baru oleh kaum Sindhi. Kaum Sindhi sendiri banyak bermukim di Pakistan dan India, bahkan hingga Indonesia. Festival Cheti Chand diadakan pada hari kedua bulan Chaitra. Selama 40 hari dan malam, pengikut Sindhi melakukan ritual di Sungai Sindhu. Tidak bercukur, tanpa mengenakan baju dan sepatu. Nyanyian dan doa juga dilantunkan selama ritual. Dilanjutkan dengan perayaan setelah 40 hari.

Chet, atau Chet-I-Chand dirayakan untuk memperingati kelahiran Ishtadeva Uderolal, atau Jhulelal, orang suci kaum Sindhi. Selain ritual selama 40 hari, kaum Sindhi juga membawa Baharana Sahib ke sungai terdekat. Persembahan berupa hasil alam, dan patung Pujya Jhulelal Devta.

Festival Vaisakhi, atau Baisakhi, merupakan salah satu perayaan penting, terutama bagi komunitas Sikh, petani Punjab dan Haryana. Festival ini jatuh pada 13 dan 14 April, atau hari pertama dari bulan ke-dua berdasarkan kalender Nanakshahi. Sejumlah perayaan mewarnai festival Vaisakhi di komunitas Sikh.

Kaum Sikh juga memperingati Festival Vaisakhi untuk menghormati guru ke-10 mereka, Guru Gobind Singh. Ketika Sikh Guru menghilangkan sistem kasta dan menemukan Khalsa Panth pada 1699 di Anandpur Shib, Punjab. Sedangkan festival tahun barunya jatuh pada 14 Maret setiap tahunnya.

(fay/fay)

Hide Ads