Kereta bernama asli Jinghu High-Speed Railway ini menghubungkan sejumlah kota besar di China. Salah satunya, dua kota utama Beijing-Shanghai.
Dua kota tersebut terpisah jarak sekitar 1.300 Km. Kereta super cepat mampu menempuh jarak tersebut dalam waktu 5,5 jam saja.
Begitu juga halnya ketika detikTravel dan rombongan wartawan lain serta petinggi Pelindo II menumpang 'ular besi' itu pada Kamis (27/2/2014) kemarin sore. Kereta ini memenuhi janjinya yang tertera di tiket seharga 500 yuan (setara dengan Rp 1 juta) berangkat pukul 17.40 dari Termini Beijing South sampai tepat 23.10 di Stasiun Shanghai Hongqiao.
Ketika berangkat, kereta secara cepat mencapai akselerasi laju ke kecepatan 270 Km/jam. Setelah beberapa lama, kecepatan bertambah menjadi 300 Km/jam-307 Km/jam, dan terus bertahan di rentang kecepatan tersebut.
Meski di kecepatan setinggi itu, penumpang di dalamnya merasa nyaman. Hanya ada goncangan-goncangan kecil.
Bahkan goncangannya lebih sedikit terasa jika dibandingkan dengan kereta eksekutif yang menghubungkan titik di Pulau Jawa. Di dalam kereta supercepat ini, para pramugari kereta pun berlalu lalang menawarkan makanan atau minuman.
Kereta super cepat Beijing-Shanghai ini mulai pertama kali digunakan pada 30 Juni 2011, menghubungkan 24 stasiun, di mana di setiap stasiunnya berhenti 1 sampai 2 menit. Tercatat, kereta ini mengangkut 52,6 juta orang per tahunnya.
Untuk diketahui, jalur super cepat Beijing-Shanghai merupakan jalur terpanjang yang dilalui kereta super cepat dalam satu jalur tunggal. Awalnya, ketika kereta ini dioperasikan, secara rutin kecepatannya digeber di angka maksimal yakni 380 Km/Jam. Dengan kecepatan ini, Beijing-Shanghai bisa ditempuh dalam waktu 3 jam dan 58 menit, membuatnya menjadi kereta api tercepat di dunia.
Namun kecepatan tinggi itu tenryata tidak sebanding dengan ongkos bahan bakar dan biaya operasional lain yang dikeluarkan. Akhirnya diputuskan, kecepatan dikurangi menjadi sekitar 300 Km/jam. Tapi tetap saja, terasa wusssh!
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen