Daging Gorila & 8 Kuliner Paling Kontroversial (2)

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Daging Gorila & 8 Kuliner Paling Kontroversial (2)

- detikTravel
Jumat, 30 Mei 2014 16:29 WIB
Daging Gorila & 8 Kuliner Paling Kontroversial (2)
(Marianne Hinson/CNN)
Jakarta - Kuliner telah jadi bagian dari traveling. Hampir setiap tempat punya makanan khas. Namun beberapa ternyata cukup kontroversial seperti sirip hiu atau daging gorila. Wah!

Entah apa yang ada di pikiran para warga setempat sehingga menjadikan daging hewan-hewan tersebut dikonsumsi layaknya makanan normal. Ditengok dari CNN, Jumat (30/5/2014) inilah 9 kuliner paling kontroversial yang bisa ditemui saat traveling, bagian kedua:

(Marianne Hinson/CNN)

6. Katak raksasa, Republik Dominika

(George Wilkson/CNN)
Katak mungkin sudah bukan hewan aneh lagi yang masuk dalam kuliner di banyak tempat, termasuk Indonesia. Namun, menjadikan katak raksasa sebagai salah satu kuliner merupakan hal yang kontroversial. Pasalnya, katak ini sudah hampir punah. Diperkirakan, jumlahnya tinggal 8.000 ekor saja di seluruh dunia.

Kini, Republik Dominika dan Montserrat saja yang masih menjadikan kodok langka ini sebagai menu biasa di tempat makan atau restoran. Tapi, usahakan untuk tidak perlu mencoba makanan tersebut saat melancong ke sana ya!

6. Katak raksasa, Republik Dominika

(George Wilkson/CNN)
Katak mungkin sudah bukan hewan aneh lagi yang masuk dalam kuliner di banyak tempat, termasuk Indonesia. Namun, menjadikan katak raksasa sebagai salah satu kuliner merupakan hal yang kontroversial. Pasalnya, katak ini sudah hampir punah. Diperkirakan, jumlahnya tinggal 8.000 ekor saja di seluruh dunia.

Kini, Republik Dominika dan Montserrat saja yang masih menjadikan kodok langka ini sebagai menu biasa di tempat makan atau restoran. Tapi, usahakan untuk tidak perlu mencoba makanan tersebut saat melancong ke sana ya!

7. Gorila, Kongo

(Marianne Hinson/CNN)
Hampir semua orang tahu bahwa gorila merupakan salah satu hewan yang hampir punah di dunia. Mengenaskannya, daging gorila asap masih banyak dijual di pasaran di Kongo. Meski sebenarnya, berburu mamalia yang satu itu merupakan tindakan ilegal di sana.

Tidak kurang dari 400 gorila mati karena hadirnya kuliner yang satu ini. Tak bisa dipungkiri, daging gorila asap adalah salah satu alasan mengapa gorila hampir punah di bumi ini. Masalahnya, gorila merupakan salah satu hewan yang tidak terlalu aktif bereproduksi.

7. Gorila, Kongo

(Marianne Hinson/CNN)
Hampir semua orang tahu bahwa gorila merupakan salah satu hewan yang hampir punah di dunia. Mengenaskannya, daging gorila asap masih banyak dijual di pasaran di Kongo. Meski sebenarnya, berburu mamalia yang satu itu merupakan tindakan ilegal di sana.

Tidak kurang dari 400 gorila mati karena hadirnya kuliner yang satu ini. Tak bisa dipungkiri, daging gorila asap adalah salah satu alasan mengapa gorila hampir punah di bumi ini. Masalahnya, gorila merupakan salah satu hewan yang tidak terlalu aktif bereproduksi.

8. Salamander raksasa, China

(Muzina Shanghai/CNN)
Satu lagi hewan kontroversial yang dijadikan makanan di China yaitu salamander raksasa. Hewan ini biasa hidup di danau dan sungai di China Selatan. Salamander jenis ini merupakan hewan amphibi paling besar di sana.

Mereka biasanya menjual satuan, sekitar Rp 1,2 juta per ekor untuk dijadikan makanan. Dengan kebiasaan mengkonsumsi seperti itu, populasi salamander raksasa turun drastis sebesar 80%. Alhasil, hewan tersebut masuk dalam daftar hewan hampir punah.

8. Salamander raksasa, China

(Muzina Shanghai/CNN)
Satu lagi hewan kontroversial yang dijadikan makanan di China yaitu salamander raksasa. Hewan ini biasa hidup di danau dan sungai di China Selatan. Salamander jenis ini merupakan hewan amphibi paling besar di sana.

Mereka biasanya menjual satuan, sekitar Rp 1,2 juta per ekor untuk dijadikan makanan. Dengan kebiasaan mengkonsumsi seperti itu, populasi salamander raksasa turun drastis sebesar 80%. Alhasil, hewan tersebut masuk dalam daftar hewan hampir punah.

9. Lumba-lumba, Jepang & Taiwan

(Joseph Tame/CNN)
Mengkonsumsi daging lumba-lumba merupakan suatu yang legal di jeoang. Jadi, jika kebetulan menemui daging lumba-lumba dijual di pasar-pasar setempat, tak perlu hewan. Tentu mengkonsumsi daging tersebut membuat lumba-lumba akan punah di bumi.

Namun dalam film dokumenter berjudul "The Cove", perburuan lumba-lumba di Jepang tidak membuat hewan tersebut jadi punah. Karena dalam film, ikan yang diburu bukanlah yang populasinya sedikit. Sedangkan di Taiwan, berburu lumba-lumba sudah ilegal sejak tahun 1989. Sedangkan sampai saat ini, masih ada lebih dari 1.000 lumba-lumba yang ditangkap ilegal.

9. Lumba-lumba, Jepang & Taiwan

(Joseph Tame/CNN)
Mengkonsumsi daging lumba-lumba merupakan suatu yang legal di jeoang. Jadi, jika kebetulan menemui daging lumba-lumba dijual di pasar-pasar setempat, tak perlu hewan. Tentu mengkonsumsi daging tersebut membuat lumba-lumba akan punah di bumi.

Namun dalam film dokumenter berjudul "The Cove", perburuan lumba-lumba di Jepang tidak membuat hewan tersebut jadi punah. Karena dalam film, ikan yang diburu bukanlah yang populasinya sedikit. Sedangkan di Taiwan, berburu lumba-lumba sudah ilegal sejak tahun 1989. Sedangkan sampai saat ini, masih ada lebih dari 1.000 lumba-lumba yang ditangkap ilegal.
Halaman 2 dari 10
Katak mungkin sudah bukan hewan aneh lagi yang masuk dalam kuliner di banyak tempat, termasuk Indonesia. Namun, menjadikan katak raksasa sebagai salah satu kuliner merupakan hal yang kontroversial. Pasalnya, katak ini sudah hampir punah. Diperkirakan, jumlahnya tinggal 8.000 ekor saja di seluruh dunia.

Kini, Republik Dominika dan Montserrat saja yang masih menjadikan kodok langka ini sebagai menu biasa di tempat makan atau restoran. Tapi, usahakan untuk tidak perlu mencoba makanan tersebut saat melancong ke sana ya!

Katak mungkin sudah bukan hewan aneh lagi yang masuk dalam kuliner di banyak tempat, termasuk Indonesia. Namun, menjadikan katak raksasa sebagai salah satu kuliner merupakan hal yang kontroversial. Pasalnya, katak ini sudah hampir punah. Diperkirakan, jumlahnya tinggal 8.000 ekor saja di seluruh dunia.

Kini, Republik Dominika dan Montserrat saja yang masih menjadikan kodok langka ini sebagai menu biasa di tempat makan atau restoran. Tapi, usahakan untuk tidak perlu mencoba makanan tersebut saat melancong ke sana ya!

Hampir semua orang tahu bahwa gorila merupakan salah satu hewan yang hampir punah di dunia. Mengenaskannya, daging gorila asap masih banyak dijual di pasaran di Kongo. Meski sebenarnya, berburu mamalia yang satu itu merupakan tindakan ilegal di sana.

Tidak kurang dari 400 gorila mati karena hadirnya kuliner yang satu ini. Tak bisa dipungkiri, daging gorila asap adalah salah satu alasan mengapa gorila hampir punah di bumi ini. Masalahnya, gorila merupakan salah satu hewan yang tidak terlalu aktif bereproduksi.

Hampir semua orang tahu bahwa gorila merupakan salah satu hewan yang hampir punah di dunia. Mengenaskannya, daging gorila asap masih banyak dijual di pasaran di Kongo. Meski sebenarnya, berburu mamalia yang satu itu merupakan tindakan ilegal di sana.

Tidak kurang dari 400 gorila mati karena hadirnya kuliner yang satu ini. Tak bisa dipungkiri, daging gorila asap adalah salah satu alasan mengapa gorila hampir punah di bumi ini. Masalahnya, gorila merupakan salah satu hewan yang tidak terlalu aktif bereproduksi.

Satu lagi hewan kontroversial yang dijadikan makanan di China yaitu salamander raksasa. Hewan ini biasa hidup di danau dan sungai di China Selatan. Salamander jenis ini merupakan hewan amphibi paling besar di sana.

Mereka biasanya menjual satuan, sekitar Rp 1,2 juta per ekor untuk dijadikan makanan. Dengan kebiasaan mengkonsumsi seperti itu, populasi salamander raksasa turun drastis sebesar 80%. Alhasil, hewan tersebut masuk dalam daftar hewan hampir punah.

Satu lagi hewan kontroversial yang dijadikan makanan di China yaitu salamander raksasa. Hewan ini biasa hidup di danau dan sungai di China Selatan. Salamander jenis ini merupakan hewan amphibi paling besar di sana.

Mereka biasanya menjual satuan, sekitar Rp 1,2 juta per ekor untuk dijadikan makanan. Dengan kebiasaan mengkonsumsi seperti itu, populasi salamander raksasa turun drastis sebesar 80%. Alhasil, hewan tersebut masuk dalam daftar hewan hampir punah.

Mengkonsumsi daging lumba-lumba merupakan suatu yang legal di jeoang. Jadi, jika kebetulan menemui daging lumba-lumba dijual di pasar-pasar setempat, tak perlu hewan. Tentu mengkonsumsi daging tersebut membuat lumba-lumba akan punah di bumi.

Namun dalam film dokumenter berjudul "The Cove", perburuan lumba-lumba di Jepang tidak membuat hewan tersebut jadi punah. Karena dalam film, ikan yang diburu bukanlah yang populasinya sedikit. Sedangkan di Taiwan, berburu lumba-lumba sudah ilegal sejak tahun 1989. Sedangkan sampai saat ini, masih ada lebih dari 1.000 lumba-lumba yang ditangkap ilegal.

Mengkonsumsi daging lumba-lumba merupakan suatu yang legal di jeoang. Jadi, jika kebetulan menemui daging lumba-lumba dijual di pasar-pasar setempat, tak perlu hewan. Tentu mengkonsumsi daging tersebut membuat lumba-lumba akan punah di bumi.

Namun dalam film dokumenter berjudul "The Cove", perburuan lumba-lumba di Jepang tidak membuat hewan tersebut jadi punah. Karena dalam film, ikan yang diburu bukanlah yang populasinya sedikit. Sedangkan di Taiwan, berburu lumba-lumba sudah ilegal sejak tahun 1989. Sedangkan sampai saat ini, masih ada lebih dari 1.000 lumba-lumba yang ditangkap ilegal.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads