9 Objek Wisata Keren di Perut Bumi (1)

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

9 Objek Wisata Keren di Perut Bumi (1)

- detikTravel
Selasa, 10 Jun 2014 12:47 WIB
9 Objek Wisata Keren di Perut Bumi (1)
(Satc Milton Wordley/CNN)
Jakarta - Bosan dengan objek wisata yang ada di daratan? Kenapa tidak coba mendatangi yang ada di bawah tanah. Inilah 9 objek wisata keren di perut Bumi, mulai dari hotel hingga bekas tempat perang.

Ditengok dari CNN, Selasa (10/6/2014) inilah 9 objek wisata keren di perut Bumi, bagian pertama:

(Satc Milton Wordley/CNN)

1. Coober Pedy, Australia Selatan

(Satc Milton Wordley/CNN)
Bagi traveler yang senang dengan dunia bawah tanah, bisa mendatangi kota ini. Karena di Coober Pedy, kebanyakan masyarakat hidup di bawah tanah. Bukan cuma rumah, tapi juga ada gereja, restoran, hotel dan pertokoan di bawah tanah.

Kota ini memproduksi 70% opal dunia dan kilau dari batu tersebut cukup mengganggu mereka. Maka dari itu, masyarakat di sini lebih senang tinggal di bawah tanah, sekaligus bekerja di sana. Kapan lagi bisa mencoba hidup di dalam hotel bawah tanah?

1. Coober Pedy, Australia Selatan

(Satc Milton Wordley/CNN)
Bagi traveler yang senang dengan dunia bawah tanah, bisa mendatangi kota ini. Karena di Coober Pedy, kebanyakan masyarakat hidup di bawah tanah. Bukan cuma rumah, tapi juga ada gereja, restoran, hotel dan pertokoan di bawah tanah.

Kota ini memproduksi 70% opal dunia dan kilau dari batu tersebut cukup mengganggu mereka. Maka dari itu, masyarakat di sini lebih senang tinggal di bawah tanah, sekaligus bekerja di sana. Kapan lagi bisa mencoba hidup di dalam hotel bawah tanah?

2. Tambang Garam Wieliczka, Polandia

(Wieliczka Salt Mine/CNN)
Pada abad ke 13, bawah tanah Wieliczka di Krakow, Polandia menjadi pusat tambang garam. Tambang ini ditutup pada tahun 2007. Saat ini, tambang telah dibuka, tapi hanya 3,2 km saja setara dengan 2% dari total keseluruhan area tambang.

Dibuka untuk umum, pengunjung bisa melihat kapel dan katedral di perut bumi. Ditambah dengan suasana yang apik dan menarik, membuat objek wisata ini wajib didatangi.

2. Tambang Garam Wieliczka, Polandia

(Wieliczka Salt Mine/CNN)
Pada abad ke 13, bawah tanah Wieliczka di Krakow, Polandia menjadi pusat tambang garam. Tambang ini ditutup pada tahun 2007. Saat ini, tambang telah dibuka, tapi hanya 3,2 km saja setara dengan 2% dari total keseluruhan area tambang.

Dibuka untuk umum, pengunjung bisa melihat kapel dan katedral di perut bumi. Ditambah dengan suasana yang apik dan menarik, membuat objek wisata ini wajib didatangi.

3. Paris Catacombs, Prancis

(Philippe Ladet/CNN)
Berbeda dengan dua objek wisata sebelumnya, Paris Catacombs menawarkan wisata kelam di perut bumi. Seperti kuburan massal, setidaknya ada 6 juta tulang manusia yang dikumpulkan di bawah tanah ini.

Berawal dari banyaknya angka kematian dan penuhnya area pemakaman di Paris. Akhirnya, sisa jasad yang tidak muat ditaruh di bawah tanah. Kini area yang seperti lorong berkelok ini menjadi objek wisata karena tulang belulang ini disusun sedemikian rupa di tembok bawah tanah.

3. Paris Catacombs, Prancis

(Philippe Ladet/CNN)
Berbeda dengan dua objek wisata sebelumnya, Paris Catacombs menawarkan wisata kelam di perut bumi. Seperti kuburan massal, setidaknya ada 6 juta tulang manusia yang dikumpulkan di bawah tanah ini.

Berawal dari banyaknya angka kematian dan penuhnya area pemakaman di Paris. Akhirnya, sisa jasad yang tidak muat ditaruh di bawah tanah. Kini area yang seperti lorong berkelok ini menjadi objek wisata karena tulang belulang ini disusun sedemikian rupa di tembok bawah tanah.

4. Cappadocia, Turki

(Tinazay Getty/CNN)
Saat melihat Cappadocia, terlihat bahwa mungkin hidup di bawah tanah telah ada sejak 8 ratus tahun sebelum Masehi. Inilah desa lorong-lorong yang membawa Anda ke bawah tanah. Ada ratusan area bawah tanah di sini.

Salah satu yang paling besar adalah Derinkuyu. Kedalamannya sekitar 60 meter dan dibuat oleh manusia pada masa itu. Bisa dibilang inilah area bawah tanah paling luas yang ada di sana. Terbuka untuk umum, Derinkuyu terhubung dengan area bawah tanah lain yang tak kalah menarik yaitu Kaymaklli.

4. Cappadocia, Turki

(Tinazay Getty/CNN)
Saat melihat Cappadocia, terlihat bahwa mungkin hidup di bawah tanah telah ada sejak 8 ratus tahun sebelum Masehi. Inilah desa lorong-lorong yang membawa Anda ke bawah tanah. Ada ratusan area bawah tanah di sini.

Salah satu yang paling besar adalah Derinkuyu. Kedalamannya sekitar 60 meter dan dibuat oleh manusia pada masa itu. Bisa dibilang inilah area bawah tanah paling luas yang ada di sana. Terbuka untuk umum, Derinkuyu terhubung dengan area bawah tanah lain yang tak kalah menarik yaitu Kaymaklli.

5. Mary King's Close, Skotlandia

(Visitscotland/CNN)
Awalnya, Mary King's Close merupakan jalan paling sibuk di Edinburgh. Namun wabah penyakit melanda kota pada tahun 1645. Akhirnya dijadikan jalan ini sebagai area isolasi bagi warga yang telah terjangkit penyakit.

Ada sekitar 500 orang yang ditaruh di sini dan dibiarkan mati begitu saja. Area ini tidak ditempati hingga 1753 dan telah dibuat jalan baru di atasnya. Setelah 250 tahun ditutup, akhirnya tempat ini kembali dibuka dan boleh dikunjungi turis. Tempat ini paling pas bagi mereka yang ingin menangkap pemandangan ala abad ke-18.

5. Mary King's Close, Skotlandia

(Visitscotland/CNN)
Awalnya, Mary King's Close merupakan jalan paling sibuk di Edinburgh. Namun wabah penyakit melanda kota pada tahun 1645. Akhirnya dijadikan jalan ini sebagai area isolasi bagi warga yang telah terjangkit penyakit.

Ada sekitar 500 orang yang ditaruh di sini dan dibiarkan mati begitu saja. Area ini tidak ditempati hingga 1753 dan telah dibuat jalan baru di atasnya. Setelah 250 tahun ditutup, akhirnya tempat ini kembali dibuka dan boleh dikunjungi turis. Tempat ini paling pas bagi mereka yang ingin menangkap pemandangan ala abad ke-18.
Halaman 2 dari 12
Bagi traveler yang senang dengan dunia bawah tanah, bisa mendatangi kota ini. Karena di Coober Pedy, kebanyakan masyarakat hidup di bawah tanah. Bukan cuma rumah, tapi juga ada gereja, restoran, hotel dan pertokoan di bawah tanah.

Kota ini memproduksi 70% opal dunia dan kilau dari batu tersebut cukup mengganggu mereka. Maka dari itu, masyarakat di sini lebih senang tinggal di bawah tanah, sekaligus bekerja di sana. Kapan lagi bisa mencoba hidup di dalam hotel bawah tanah?

Bagi traveler yang senang dengan dunia bawah tanah, bisa mendatangi kota ini. Karena di Coober Pedy, kebanyakan masyarakat hidup di bawah tanah. Bukan cuma rumah, tapi juga ada gereja, restoran, hotel dan pertokoan di bawah tanah.

Kota ini memproduksi 70% opal dunia dan kilau dari batu tersebut cukup mengganggu mereka. Maka dari itu, masyarakat di sini lebih senang tinggal di bawah tanah, sekaligus bekerja di sana. Kapan lagi bisa mencoba hidup di dalam hotel bawah tanah?

Pada abad ke 13, bawah tanah Wieliczka di Krakow, Polandia menjadi pusat tambang garam. Tambang ini ditutup pada tahun 2007. Saat ini, tambang telah dibuka, tapi hanya 3,2 km saja setara dengan 2% dari total keseluruhan area tambang.

Dibuka untuk umum, pengunjung bisa melihat kapel dan katedral di perut bumi. Ditambah dengan suasana yang apik dan menarik, membuat objek wisata ini wajib didatangi.

Pada abad ke 13, bawah tanah Wieliczka di Krakow, Polandia menjadi pusat tambang garam. Tambang ini ditutup pada tahun 2007. Saat ini, tambang telah dibuka, tapi hanya 3,2 km saja setara dengan 2% dari total keseluruhan area tambang.

Dibuka untuk umum, pengunjung bisa melihat kapel dan katedral di perut bumi. Ditambah dengan suasana yang apik dan menarik, membuat objek wisata ini wajib didatangi.

Berbeda dengan dua objek wisata sebelumnya, Paris Catacombs menawarkan wisata kelam di perut bumi. Seperti kuburan massal, setidaknya ada 6 juta tulang manusia yang dikumpulkan di bawah tanah ini.

Berawal dari banyaknya angka kematian dan penuhnya area pemakaman di Paris. Akhirnya, sisa jasad yang tidak muat ditaruh di bawah tanah. Kini area yang seperti lorong berkelok ini menjadi objek wisata karena tulang belulang ini disusun sedemikian rupa di tembok bawah tanah.

Berbeda dengan dua objek wisata sebelumnya, Paris Catacombs menawarkan wisata kelam di perut bumi. Seperti kuburan massal, setidaknya ada 6 juta tulang manusia yang dikumpulkan di bawah tanah ini.

Berawal dari banyaknya angka kematian dan penuhnya area pemakaman di Paris. Akhirnya, sisa jasad yang tidak muat ditaruh di bawah tanah. Kini area yang seperti lorong berkelok ini menjadi objek wisata karena tulang belulang ini disusun sedemikian rupa di tembok bawah tanah.

Saat melihat Cappadocia, terlihat bahwa mungkin hidup di bawah tanah telah ada sejak 8 ratus tahun sebelum Masehi. Inilah desa lorong-lorong yang membawa Anda ke bawah tanah. Ada ratusan area bawah tanah di sini.

Salah satu yang paling besar adalah Derinkuyu. Kedalamannya sekitar 60 meter dan dibuat oleh manusia pada masa itu. Bisa dibilang inilah area bawah tanah paling luas yang ada di sana. Terbuka untuk umum, Derinkuyu terhubung dengan area bawah tanah lain yang tak kalah menarik yaitu Kaymaklli.

Saat melihat Cappadocia, terlihat bahwa mungkin hidup di bawah tanah telah ada sejak 8 ratus tahun sebelum Masehi. Inilah desa lorong-lorong yang membawa Anda ke bawah tanah. Ada ratusan area bawah tanah di sini.

Salah satu yang paling besar adalah Derinkuyu. Kedalamannya sekitar 60 meter dan dibuat oleh manusia pada masa itu. Bisa dibilang inilah area bawah tanah paling luas yang ada di sana. Terbuka untuk umum, Derinkuyu terhubung dengan area bawah tanah lain yang tak kalah menarik yaitu Kaymaklli.

Awalnya, Mary King's Close merupakan jalan paling sibuk di Edinburgh. Namun wabah penyakit melanda kota pada tahun 1645. Akhirnya dijadikan jalan ini sebagai area isolasi bagi warga yang telah terjangkit penyakit.

Ada sekitar 500 orang yang ditaruh di sini dan dibiarkan mati begitu saja. Area ini tidak ditempati hingga 1753 dan telah dibuat jalan baru di atasnya. Setelah 250 tahun ditutup, akhirnya tempat ini kembali dibuka dan boleh dikunjungi turis. Tempat ini paling pas bagi mereka yang ingin menangkap pemandangan ala abad ke-18.

Awalnya, Mary King's Close merupakan jalan paling sibuk di Edinburgh. Namun wabah penyakit melanda kota pada tahun 1645. Akhirnya dijadikan jalan ini sebagai area isolasi bagi warga yang telah terjangkit penyakit.

Ada sekitar 500 orang yang ditaruh di sini dan dibiarkan mati begitu saja. Area ini tidak ditempati hingga 1753 dan telah dibuat jalan baru di atasnya. Setelah 250 tahun ditutup, akhirnya tempat ini kembali dibuka dan boleh dikunjungi turis. Tempat ini paling pas bagi mereka yang ingin menangkap pemandangan ala abad ke-18.

(shf/shf)

Hide Ads