Kota Lijiang punya sejarah panjang, tepatnya dari Dinasti Song sekitar 800 tahun silam. Kota ini terletak tepat di titik Sungai Jade terbagi jadi 3 bagian. Kanal-kanal pun memenuhi Lijiang, jembatan menghubungkan satu jalan dengan jalan lainnya.
Kecantikan Lijiang mulai tersohor saat seorang komisioner AS traveling mengitari Provinsi Yunnan akhir abad ke-19. Namun turis mulai berdatangan sejak 1980-an, kemudian terpikat kecantikan Lijiang. Tak sedikit seniman yang terinspirasi oleh kecantikan kota ini untuk membuat lukisan atau puisi.
Karena kekayaan sejarah dan keindahan kotanya, Lijiang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Mengutip situs UNESCO, Kamis (19/6/2014), bagian utara kota ini merupakan distrik komersial. Jalan utamanya adalah Sifangjie, yang diapit kanal besar.
Karena banyaknya kanal dan jembatan, Lijiang dijuluki 'City of Bridges'. Banyak bangunan yang berdiri persis aslinya, merepresentasi gaya arsitektur China pada masa Dinasti Han dan Zang. Mayoritas rumah terdiri dari 2 lantai.
Banyak yang bisa turis lihat di Lijiang, namun yang paling wajib adalah Baisha Old Town. Baisha Old Town dulunya merupakan pusat perdagangan sutra. Ya, kota ini memang dilewati Jalur Sutra dan jalur perdagangan teh pada masa lampau.
Setiap hari pukul 08.00-10.00 waktu setempat, Anda bisa melihat pertujukan musik tradisional China di Naxi Concert Hall. Cara paling asyik berkeliling kota adalah naik sepeda, terdapat beberapa penyewaan sepeda di Lijiang. Jangan lupa mencicipi Yak Cheese dan beragam roti khas Lijiang di Baisha Main Street!
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun