Masjid Sheikh Zayed bisa dibilang sebagai salah satu masjid terbesar di dunia. Jelas saja, luasnya mencapai 22.412 meter persegi yang setara dengan lima lapangan sepakbola dan mampu menampung lebih dari 40 ribu jamaah. Belum lagi, masjidnya dikelilingi kolam-kolam yang cantik. Tapi, bukan itu yang jadi daya tarik masjidnya
Dilongok dari situs BBC Travel, Selasa (22/7/2014) daya tarik Masjid Sheikh Zayed adalah keragaman budaya di dalamnya. Asal tahu saja, gaya bangunan masjidnya adalah campuran arsitektural Mughal (India, Pakistan, Bangladesh) dan Moor (Maroko).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa dibilang, Masjid Sheikh Zayed adalah refleksi dari berbagai budaya yang ada di dunia. Ini juga yang jadi ide dari Sheikh Zayed, sang pembangun masjid dan tokoh penting pencetus pembentukan Uni Emirat Arab (UEA).
Masjidnya dibangun tahun 1996 dan selesai pada 2007. Sayang, Sheikh Zayed meninggal di tahun 2004 sehingga dia tak sempat melihat masjid tersebut. Pembangunan masjid dilanjutkan oleh anaknya.
Kalau bicara soal kemegahan, Anda bisa hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Lampu gantung di ruangan salat yang disebut terbesar di dunia dihiasi oleh 40 juta kristal swarovski. Soal karpet, karpet di ruangan salatnya punya luas 5.700 meter persegi yang dikerjakan oleh 12 ribu pengrajin karpet selama 16 bulan. Perancang karpetnya adalah generasi ketiga dari Ali Khaliqi, maestro desainer dan seniman terkenal dari Iran.
Kemegahan Masjid Sheikh Zayed ternyata tak hanya untuk umat Muslim. Masjid ini bisa didatangi oleh semua pemeluk agama tanpa batas waktu. Inilah sebuah visi yang dicanangkan oleh Sheikh Zayed.
"Semua orang boleh masuk ke dalam Masjid Sheikh Zayed, baik Yahudi atau atheis. Visi dari Sheikh Zayed adalah bahwa masjid ini bukan hanya tempat ibadah umat Muslim, tapi sebuah tempat pertukaran budaya," tutur pemandu wisata masjid setempat, Leila Ahmed.
Bahkan, Masjid Sheikh Zayed punya perpustakaan di bagian utara dengan koleksi buku tentang pengetahuan Islam, sejarah Islam, kebudayaan-kebudayaan Islam dan kaligrafi. Yang unik, terbitan buku-buku di sana ada dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Italia dan Korea.
Selama bulan Ramadan, turis pun diizinkan masuk ke dalam Masjid Sheikh Zayed. Jadwal ruitn wisata masjid dimulai pukul 09.00-22.00 waktu setempat. Saat hari Jumat, wisata masjid baru dibuka pada pukul 16.30-22.00 karena ada ibadah salat Jumat.
Tak heran, jumlah kunjungan Masjid Sheikh Zayed mencapai rata-rata 1 juta turis per tahun. Turis yang mau berkunjung ke masjid ini diwajibkan memakai pakaian sopan. Para turis wanita akan dipinjamkan jilbab sebelum memasuki bagian dalam masjid.
"Keragaman budaya dan siapa pun yang boleh datang ke masjidnya, itu yang jadi keistimewaan Masjid Sheikh Zayed," tutup Leila Ahmed.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana