detikTravel bersama rombongan dari Samsung pada Selasa (2/9/2014) berkesempatan mengunjungi salah satu bunker antinuklir. Ada sejumlah tempat yang dijadikan lokasi bunker, salah satunya di pusat kota yang berada di bawah sebuah mal. Lokasi bunker yang dibangun pada tahun 1970-an ini tersambung dengan Museum History of Berlin.
"Lokasi ini bisa menampung 3 ribuan warga," kata seorang pemandu, Nina dengan bahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau yang ingin masuk harus dibersihkan dahulu," sambung Nina.
Melewati pintu baja, suasana gelap menyambut. Penerangan hanya remang dari lampu berwarna biru yang nyaman. Masih ada ribuan tempat tidur bersusun.
Ada juga WC bagi perempuan dan pria, kemudian klinik, dan dapur umum. Ruang komunikasi, penyaringan oksigen, dan juga penampungan air tersedia.
"Di masanya ini bisa digunakan untuk dua minggu," terang Nina.
Beruntung hingga selesainya dibangun, tempat itu tak pernah digunakan. Kini hanya menjadi tempat wisata, itu pun harus dengan pemandu karena tempat yang luas dan gelap bisa berbahaya bila tersasar. Luas tempat itu dua kali lapangan sepakbola.
Bunker nuklir itu juga menjadi peringatan di masa kini, betapa perang nuklir hanya akan menyengsarakan rakyat. Semoga saja sampai kapan pun perang nuklir tak pernah terjadi.
(shf/shf)












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina