Italia dan Prancis adalah negara jiran alias saling bertetangga. Bila ke Italia atau Prancis, maka untuk menuju ke masing-masingnya bisa naik kereta. Seperti kereta Train a Grande Vitesse (TGV) alias kereta berkecepatan tinggi.
KA TGV ini operatornya adalah Societe Nationale des Chemins de fer Francais (SNCF) alias PT KAI-nya Prancis. detikTravel berkesempatan menjajal KA TGV pada Senin (8/9/2014), dua pekan lalu dengan rute Milan-Paris. Perjalanan ditempuh dalam 7 jam 20 menit. Kereta berangkat tepat waktu dari Stasiun Garibaldi, Milan, Italia yang
bergaya sangat modern pada pukul 09.00 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Jam pertama, kereta berjalan lambat. Menurut petugas di dalam kereta, hal ini karena 5 jam pertama kereta melewati pegunungan. Sedangkan 2 jam terakhir, kereta berjalan sangat cepat, sesuai namanya Train a Gran Vitesse alias kereta cepat. Dalam situs SNCF, kereta ini bisa melaju hingga 320 km per jam.
"TGV ini sudah membawa jutaan penumpang dalam setahun, orang bisnis, keluarga dan turis yang menyukai kendaraan dengan senyap, kehandalan dan keselamatan dalam kereta kecepatan tinggi kami sudah melayani selama 3 dekade. Kami memiliki 450 kereta TGV yang melayani 230 tujuan, Anda bisa bepergian di kota-kota besar di Prancis dan seluruh Eropa," jelas SNCF dalam situsnya, sncf.com.
Namun, tidak percuma kereta berjalan tak terlalu cepat 5 jam pertama, karena sepanjang perjalanan, di kanan-kiri jendela kereta, pemandangan menuju perbatasan Italia-Prancis sangat mengagumkan. Gunung batu, tanah pertanian, bukit, lembah hijau, danau dan sebagainya.
Suasana di sepanjang perjalanan sangat rural, sepi, tenang dan tak banyak warga berlalu lalang di pemandangan sepanjang perjalanan itu. Juga nyaris tak ada perlintasan sebidang selama perjalanan.
Seperti halnya kereta jarak jauh di Jawa, kereta ini juga memiliki gerbong untuk restoran atau kafetaria. Kafetaria ini menjual kopi mulai dari harga 2,5 Euro (Rp 40 ribu) hingga makanan seperti pasta, panini dan sebagainya dengan harga hingga belasan Euro.
Tak terasa 7 jam 20 menit terlampaui. Kereta pun tiba di Stasiun Gare de Lyon yang bergaya vintage ini. Akankah Indonesia punya kereta peluru seperti ini? Semoga saja.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit