Salah satu alasan traveler menjelajahi berbagai negara di dunia adalah untuk bertemu suku-suku. Sebabnya, tiap suku memiliki tradisi dan kebudayaan yang khas. Salah satu suku yang menarik di datangi di dunia yakni Suku Koyak.
Dilansir dari BBC Travel, Selasa (30/9/2014) Suku Koyak merupakan satu dari 16 suku yang menempati kawasan Nagaland. Mereka tinggal di Desa Koyak yang ada di atas bukit dan seolah terpencil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tato para pria Suku Koyak tentu bukan sembarangan. Para pria Suku Koyak yang memiliki tato di wajah adalah prajurit perang. Mereka bertugas untuk melindungi desa dari serangan musuh, baik dari binatang buas atau suku-suku lain. Para pria Suku Koyak pun tak tanggung-tanggung ketika menyerang musuh. Mereka dikenal ganas dan bakal mengambil kepalanya untuk dijadikan sebagai bukti kemenangan. Ngeri!
Kepala musuh pun merupakan syarat bagi pria Suku Koyak agar mendapatkan tato di wajah. Tato itu melambangkan tingkatan yang paling 'tinggi' bagi kasta para pria di sana.
Kepala-kepala musuh disimpan dan dipajang di dalam rumah. Bagi mereka, kepala musuh dipercaya bisa memberikan kesuburan dan digunakan sebagai ritual anak laki-laki mereka.
Meski begitu, rupanya tradisi berburu kepala sudah lama tidak dilakukan oleh para pria Suku Koyak. Terakhir, adalah di tahun 1940-an mana kala pemerintah India melarang perburuan kepala. Lantas, kepala-kepala manusia yang disimpan di tiap rumah akhirnya dikuburkan ke tanah.
Traveler kini tak perlu takut untuk bertemu Suku Koyak. Masih banyak tradisi dan kehidupan mereka yang menarik, seperti banyak koleksi tengkorak binatang hasil perburuan yang ada di tiap-tiap rumah di sana.
Kepala Suku Koyak disebut dengan nama Angh. Usut punya usut, hanya kepala suku saja yang boleh menikahi wanita lebih dari satu orang di sana. Saat malam, kepala suku menggelar api unggun yang ramai oleh istri dan anak-anaknya.
Yang jadi keunikan Suku Koyak, desa mereka benar-benar ada di garis antara perbatasan India dan Myanmar. Turis yang datang ke sana punya lelucon, Suku Koyak berburu dan berladang di India dan tidur di Myanmar.
Satu lagi yang jadi daya tarik Suku Koyak, rumah mereka mirip seperti rumah Honai dari Suku Dani di Wamena, Papua. Rumahnya berbentuk jamur dengan bahan yang terbuat dari jerami. Hanya saja, rumah Suku Koyak lebih lebar ukurannya dibanding rumah Honai.
Cara ke sana:
Untuk menuju Desa Koyak, turis harus melalui perjalanan jauh, yakni mengambil penerbangan ke New Delhi, lalu Kolkata dan ke India bagian timur. Perjalanannya memakan waktu 6 jam.
Setelah mendarat, turis masih harus naik jip untuk perjalanan darat selama 10 jam. Perjalanannya cukup panjang karena jalur yang dilalui memutar dengan kondisi jalan yang tak mulus.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana