Kolam renang tersebut menjadi bagian dari Sanctuary Swala, suatu resort mewah yang berada di Taman Nasional Tarangire. Kalau taman nasionalnya sendiri ada di Tanzania.
Situs CNN Travel seperti dikunjungi detikTravel, Rabu (1/10/2014) bahkan pernah menobatkan kolam renang di Sanctuary Swala sebagai satu dari 15 kolam renang terbaik di dunia. Bisa dibilang, pengalaman berenang di sana sulit didapatkan di tempat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih belum puas? Di depan kolam renangnya biasa dilewati oleh aneka satwa. Mulai dari zebra, gajah, jerapah dan antelop. Anda bisa melihatnya dengan jelas sambil berendam di air yang dingin. Bahkan kalau pagi, burung-burung suka mampir ke pinggiran kolamnya. Mantap!
Yang lebih unik, 12 kamar untuk menginap di Sanctuary Swala bertemakan kemping. Jadi, kamar tidurnya terbuat dari kayu dan ditutupi oleh kelambu tebal. Meski begitu di dalamnya dilengkapi dengan kamar mandi, kasur dan sofa yang empuk dan fasilitas WiFi.
Dari atas kasur, Anda bisa melihat hamparan bintang yang indah di malam hari. Jangan takut, ada petugas keamanan yang siap melayani dan menjaga Anda. Harga per malam di sana berkisar dari USD 591 atau sekitar Rp 7,2 juta sampai USD 883 atau sekitar Rp 10,7 juta. Biaya tersbeut sudah termasuk penjemputan di bandara.
Cara menuju ke sana:
Asal tahu saja, letak Sanctuary Swala cukup jauh dari pemukiman penduduk. Dari Kota Arusha, perjalanan mencapai sekitar 115 km. Belum ditambah 67 km, jarak dari pintu gerbang Taman nasional Tarangire ke Sanctuary Swala.
Turis bisa naik pesawat Kuro Airstrip yang melayani penerbangan dari Arusha ke beberapa kota di sekitarnya. Pesawatnya merupakan pesawat capung dan bisa mendarat langsung di kawasan Sanctuary Swala.
Karena letaknya yang seolah terpencil, Sanctuary Swala jadi kegemaran para turis dunia untuk berbulan madu. Suasananya tenang, banyak pemandangan cantik, serta bisa berenang berdua sambil melihat aneka satwa dan hamparan savana di depan mata. Sempurna!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar