Naik Shinkansen di Jepang Mahal, Ini Caranya Biar Murah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Jepang

Naik Shinkansen di Jepang Mahal, Ini Caranya Biar Murah

- detikTravel
Kamis, 04 Des 2014 16:08 WIB
Kereta Shinkansen (Fitraya/detikTravel)
Osaka - Saat traveling ke Jepang, banyak wisatawan yang penasaran dengan kereta super cepat Shinkansen. Tiketnya memang mahal, namun untuk rute Osaka-Kyoto traveler bisa membelinya dengan harga relatif murah, Rp 150 ribu saja!

Banyak traveler yang ditawari tiket kereta terusan tingkat nasional yang bernama Japan Railpass untuk bisa berkeliling Jepang naik kereta super cepat Shinkansen. Pertanyaannya, apakah kita membutuhkan Shinkansen sesering itu?

Para backpacker dunia yang wara-wiri dari Kyoto ke Tokyo banyak yang lebih memilih bus malam daripada naik Shinkansen yang tiketnya bisa mencapai Rp 1 juta rupiah. Namun untuk rute Osaka-Kyoto, banyak yang berani mencoba Shinkansen karena harga tiketnya murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikTravel membuktikannya saat hendak pergi dari Osaka ke Kyoto beberapa pekan lalu. Di Osaka, Shinkansen hanya ada di Stasiun Shin Osaka, bukan stasiun besar Namba atau Umeda. Jadi pastikan Anda berada di stasiun yang tepat.

Kemudian carilah kantor Japan Railways (JR) dengan tulisan yang besar dan mencolok. Ada pembelian tiket mesin, tapi saran saya pakai loket biasa saja, karena bisa sambil bertanya-tanya kepada petugas. Atas informasi seorang kawan, dia menyarankan saya naik Shinkansen dari Osaka ke Kyoto karena tiketnya relatif murah.

Ternyata benar, hanya 1.420 Yen atau sekitar Rp 150 ribu saja! Tapi ada syaratnya, tiket yang saya beli sifatnya non reserved alias tanpa nomor tempat duduk dan di gerbong ujung.

Lama perjalanannya pun ternyata hanya 15 menit. Dekat? Tidak juga, karena dengan kereta biasa Osaka-Kyoto ditempuh selama satu jam, seperti dari Jakarta ke Bogor. Lantaran kereta peluru, jarak jauh pun terasa dekat.

Kesimpulannya, faktor jarak yang tidak jauh, bangku tanpa tempat duduk dan gerbong ujung menjadi alasan kenapa tiketnya menjadi murah. Tapi ini layak dicoba, traveler!

Tiket di tangan, saya pun naik ke peron. Agak bingung karena semua tulisan di tiket dalam bahasa Jepang. Walhasil saya bertanya kepada petugas harus menunggu di peron yang mana ke arah Kyoto. Sambil menunggu, rupanya ada banyak Shinkansen berseliweran setiap sekitar 20 menit.

Sebuah Shinkansen datang dan petugas peron memberi kode bahwa itu kereta saya. Saya pun mencari gerbong 3 sesuai tiket. Sempat khawatir keretanya penuh, karena tiket saya tanpa nomor tempat duduk.

Tapi untung masih banyak kursi tersisa. Tidak lama menunggu, kereta pun melesat ke Kyoto. Saya keluar duit sekitar Rp 150 ribu untuk naik kereta paling canggih selama 15 menit saja. Rasanya tidak menyesal, wussshh!

(fay/fay)

Hide Ads