Mogi das Cruzes, Di Sini Neymar Lahir

Sao Paulo - Sebuah kota kecil di Sao Paulo bukanlah kota biasa. Mogi das Cruzes merupakan kota kelahiran pesepak bola terkenal bernama Neymar. Seperti apa kotanya?

Seluruh orang di dunia tentu sudah mengenal nama Neymar da Silva Santos Junior atau yang familiar dipanggil, Neymar. Pemain timnas Brasil itu kini jadi ikon sepakbola 'Negeri Samba' yang boleh dibilang tengah kekurangan pemain bertalenta kelas dunia seperti dirinya.

Neymar dilahirkan di Mogi das Cruzes, kota yang berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat kota Sao Paulo. Kota tersebut tak berdenyut kencang seperti kota-kota lainnya yang terletak di negara bagian Sao Paulo lainnya seperti Guarulhos, Campinas, Sao Paulo, Santos, dan lainnya.

Kota yang ditemukan tahun 1560 itu total berpenduduk sekitar 387.241 orang menurut sensus tahun 2010. Ada tujuh distrik di kota tersebut seperti Bras Cubas, Biritiba-Ussu, Cesar de Sousa, Jundiapeba, Quatinga, Sabauna, dan Taiacupeba.

Memang kota ini seperti asing bagi telinga masyarakat non-Brasil. Namun jika Anda orang Indonesia pernah berkunjung ke Mogi, maka Anda terasa seperti di rumah sendiri. Apa sebabnya?

Boleh saya katakan bahwa Mogi ini Brasil rasa Asia, sebab banyak orang-orang Jepang dan beberapa orang Indonesia tinggal di sini. Brasil memang jadi negara dengan populasi terbanyak orang Jepangnya di luar negara Jepang itu sendiri.

Menurut info yang saya kumpulkan dari pembicaraan dengan orang-orang asli Mogi atau keturunan Jepang, ada sekitar 1,5 juta lebih orang Jepang di Brasil.

Singkat ceritanya kondisi ekonomi yang kurang bagus di Jepang sekitar awal 1900-an lah yang mendorong banyak orang asli sana bermigrasi ke Brasil, khususnya di negara bagian Sao Paulo dan Parana. Maka jangan heran jika Anda menemukan banyak orang berwajah oriental lalu-lalang di Kota Mogi.

Oiya, hanya ada satu pusat perbelanjaan besar di Mogi. Makanya jangan harap Anda bisa ber-shopping ria di kota ini karena yang ada Anda bakal kecewa berat. Beruntung saat itu cuaca bersahabat, di mana udara sejuk menemani sepanjang perjalanan saya mengelilingi kota itu.

Tak terasa seharian saya mengelilingi kota tersebut dan hari pun mulai larut. Saya pun kemudian memutuskan untuk kembali ke hotel tempat saya menginap, yang jaraknya pun terhitung cukup jauh sekitar 45 menit menggunakan kendaraan.

(shf/shf)