Dari berbagai informasi yang dikumpulkan detikTravel, Rabu (20/5/2015) ulat mopane sudah menjadi salah satu camilan masyarakat Zimbabwe. Bahkan, sampai dikemas dan dijual di toko-toko swalayan.
Cara mengolah ulat mopane untuk dimakan, pertama isi bagian dalam ulatnya dikeluarkan lebih dulu. Ulat akan menjadi gepeng dan tidak berisi. Kemudian, barulah dijemur seharian di bawah terik sinar matahari. Selanjutnya digoreng dan dimakan dengan dicocol saus. Rasanya... seperti makan keripik kentang.
Agar lebih enak, biasanya masyarakat Zimbabwe memasukan ulat mopane yang sudah digoreng ke dalam bubur jagung. Rasa uburnya menjadi lebih gurih, membuatnya jadi lahap untuk disantap.
Seorang ahli gizi asal Zimbabwe, Marlon Chidemo mengutarakan protein yang dikandung ulat mopane lebih besar tiga kali lipat dari protein hewani pada daging sapi. Dengan makan ulat mopane, juga membuat para petani dan pekebun mengurangi hama. Asal tahu saja, ulat mopane di Zimbabwe ukurannya besar dan tebal. Malah, bisa setebal rokok cerutu!
Populasi ulat mopane akan sangat banyak usai musim hujan. Malah, beberapa pekebun begitu serius menjadikan ulat mopane sebagai produksi mereka untuk dipasarkan.
Begitu mudah mendapatkan camilan ulat mopane saat Anda traveling ke Zimbabwe. Dengan harga yang murah, Anda bisa memborongnya sebagai oleh-oleh atau dinikmati sendiri. memang agak geli mendengar nama ulat mopane dan melihatnya di dedaunan. Namun kalau ketagihan makan olahannya, tidak ditanggung ya!
(Sri Anindiati Nursastri/Sri Anindiati Nursastri)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan