Temple Snake di Penang memang tidak berbeda dengan kelenteng atau vihara pada umunya, namun memiliki keunikan. Dilansir detikTravel dari situs Visit Penang, Rabu (27/5/2015) keunikan kelenteng tersebut adalah kehadiran ular berbisa yang ada di sekitarnya.
Dibangun tahun 1850, Snake Temple memiliki fungsi sebagai tempat penyembahan salah satu tetua Buddha. Sejarahnya, terdapat seorang biksu Tiongkok bernama Chor Soo Kong yang menawarkan tempat tinggal pada ular yang ada di hutan. Semenjak saat itu, mendadak banyak ular yang datang dan tinggal di kuil.
Untung saja ular merupakan reptil yang aktif di malam hari. Apabila pengunjung datang pada pagi dan siang hari, ular-ular tersebut hanya berbaring saja dan tidak akan menggigit para pengunjung.
Secara tidak langsung, Snake Temple di Penang juga menjadi semacam tempat perlindungan bagi ular. Walaupun sepertinya berbahaya, namun tidak sedikit peziarah yang datang ke kuil tersebut untuk bersembahyang. Para peziarah pun seakan tidak mempedulikan ular berbisa yang ada di sekitar kuil.
Sayangnya jumlah populasi ular di Snake Temple dikabarkan telah menurun, akibat dari semakin ramainya populasi penduduk. Selain itu, pengunjung juga bisa singgah ke peternakan ular yang berada di salah satu sisi Snake Temple lho.
Jika ingin berkunjung, Snake Temple terletak di Jalan Tokong Ular, Kawasan Perindustrian Bayan Lepas. Kelenteng buka dari pukul 06.00-19.00 waktu setempat. Kabar baik lainnya, tidak dikenakan biaya untuk masuk ke dalamnya, alias gratis. Apa Anda tertarik untuk berkunjung dan melihat ular secara dekat?
(Faela Shafa/Fitraya Ramadhanny)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain