Sudah Tahu? Jepang Punya Kuil Terapung di Laut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Jepang

Sudah Tahu? Jepang Punya Kuil Terapung di Laut

Afif Farhan - detikTravel
Jumat, 05 Jun 2015 17:30 WIB
Torii alias pintu gerbang Kuil Itsukushima yang terlihat mengapung (Visit Miyajima)
Hatsukaichi - Mungkin, belum banyak traveler yang mengenal Pulau Miyajima. Tahukah kamu, pulau kecil yang masuk dalam prefektur Hiroshima ini punya Kuil Itsukushima yang dijuluki 'kuil terapung'. Mau lihat?

detikTravel bersama rombongan media dari Jakarta atas undangan Japan National Tourism organization (JNTO) dan Cathay Pacific, singgah di Prefektur Hiroshima pada awal pekan lalu. Destinasi yang hendak dituju, yakni Pulau Miyajima yang berada di Kota Hatsukaichi.

Untuk tiba ke sana, kami harus naik kapal ferry dari Pelabuhan Miyajimagushi ke Pelabuhan di Pulau Miyajima selama 10 menit. Harga tiketnya sebesar 180 Yen atau setara Rp 19 ribu.

Begitu mendekati Pulau Miyaji, kami dan penumpang lainnya yang merupakan wisatawan domestik beranjak ke sebelah kanan dari kapal. Ada pemandangan torii alias pintu gerbang kuil yang berupa dua batang palang sejajar yang disangga dua batang tiang vertikal berwarna merah. Torii itu ada di atas laut. Wah!

Begitu tiba di Pulau Miyaji, kami dikejutkan oleh hal lain yang tak kalah menarik. Ternyata selain dihuni manusia, Pulau Miyaji juga dipenuhi oleh rusa. Mereka berkeliaran di jalan atau berteduh di bawah pohon. Mereka pun sangat jinak, bahkan suka mengendus tas turis untuk meminta makan. Gemasnya!

Puas berfoto-foto, kami kembali melanjutkan perjalanan ke Kuil Itsukushima. Inilah kuil terapung di laut yang sudah terdaftar dalam World Heritage Sites dari UNESCO.

Kuilnya merupakan kuil untuk penganut kepercayaan Shinto. Bangunannya serba merah dan terbuat dari kayu. Lokasinya menjorok ke laut, yang ketika air sedang pasang, maka kuilnya akan terlihat seolah terapung di atas air. Keren!

Kuil Itsukushima cukup luas yang terbagi dalam beberapa bagian. Ada bagian koridor barat dan timur, Haraiden yang berada di tengah sebagai tempat berdoa, Taka-Butai sebagai bagian tertinggi untuk pementasan seni tari, Hira-Butai di paling depan untuk menyambut tamu dan masih banyak lagi. Anda bisa mengelilinginya dengan berjalan kaki.

Sayang, saat itu air laut sedang surut sehingga kami harus berkecil hati. Bagian bawahnya hanya berupa tanah saja, tidak terlihat mengapung di air seperti apa yang kami lihat di brosurnya. Kalau dihitung, tinggi tian-tiang penyangga kuilnya hanya sekitar 1 meter saja. Tapi kalau torii, berada lebih menjorok ke tengah laut.

Sayang beribu sayang, air laut yang surut pun membuat torii itu tidak terlihat mengambang. Ah sudahlah tak mengapa, bisa datang ke Kuil Itsukushima saja kami sudah bersyukur.

Usut punya usut, ternyata torii di Kuil Itsukushima disebut-sebut sebagai 'one of the top three scenic spots in Japan'. Saya setuju, kalau pintu gerbang kuil itu terlihat sedang mengapung di air, pasti cantik sekali!

Bicara soal sejarah, Kuil Itsukushima sudah berumur lebih dari 1400 tahun. Walau zaman berubah, kuilnya tetap terawat dan indah. Selain Kuil Itsukushima, masih banyak pagoda, kuil bahkan sampai patung Buddha tidur di sana.

Karena waktu terbatas, kami harus segara cabut dari Pulau Miyajima. Sebelum pulang, kami sempatkan dulu untuk mampir ke Omotesando yang merupakan tempat turis untuk belanja. Aneka kuliner, camilan, pakaian smapai aksesoris ala Jepang tersedia lengkap. Hargany pun terjangkau.

Jika mau menghabiskan waktu lebih lama, Anda bisa bermalam di hotel atau losmen backpacker di sana. Totalnya berjumlah 26 penginapan yang bisa diinapi, dengan harga yang beragam. Katanya, melihat sunset yang berpadu dengan torii yang mengapung di atas laut sangat cantik lho!

Tiket masuk ke Kuil Itsukushima hanya sebesar 300 Yen atau setara Rp 320 ribu. Saat musim sakura, pepohonan yang ditumbuhi bunga berwarna pink akan menghiasi jalanan menuju ke kuilnya. Yuk, datang ke sana!

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads