Ada tiga jenis bunga yang menjadi ornamen penghias pada keramik dinding keramik dan karpet di Masjid Sultan Ahmed II atau Masjid Biru di Istanbul, Turki. Ketiga bunga dimaksud adalah Tulip, Mawar, dan Anyelir. Masing-masing bunga punya makna tersendiri.
"Jika Anda cermati, tulip itu mirip sekali dengan tulisan kata Allah. Sementara mawar kerap dianggap sebagai simbol cinta kasih, dan anyelir merupakan simbol bunga kesukaan Nabi Muhammad SAW," papar Ramazan Goden, pemandu wisata yang menemani detikTravel bersama rombongan wisata religi 'Franchise Gathering Zoya', Selasa (9/6/2015) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motif bunga tulip berwarna biru yang terbuat dari keramik pada interior masjid menjadi salah satu klaim bahwa bunga ini asli milik Turki. Hanya saja selama ini banyak orang mengira tulip berasal dari Belanda. Motip bunga tulip dan anyelir juga menghiasi karpet di dalam masjid.
Menurut Ramadan bunga tulip mulai dibawa ke Belanda pada sekitar tahun 1550-an oleh kapal-kapal yang berasal dari Istanbul. Kata 'tulip' berasal dari bahasa Turki yang artinya sorban.
Dokumentasi pertama tentang penanaman bunga tulip ada abad ke-16 di Kebun Raya Universitas Leiden. Menurut catatan itu, bunga tulip yang ditanam di kebun raya Universitas Leiden dibawa oleh Carolus Clusius dari Wina, Austria, penanggung jawab taman istana di Austria. Ketika itu, pengaruh budaya Turki sangat kuat di Austria terutama dari gaya berpakaian yang oriental dan tradisi minum kopi.
Rupanya cuaca dan iklim di Belanda, khususnya Keukenhof, lebih mendukung pembudidayaan tulip. Selain itu, teknologi rekayasa genetik di Belanda juga lebih maju untuk melakukan kawin silang sehingga corak Tulip menjadi lebih warna-warni.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya